Cuci otak atau brainwashing adalah sebuah metode yang dikembangkan pertama kali oleh Tiongkok saat terjadi perang Korea. Tiongkok melakukan penangkapan besar-besaran terhadap tentara Amerika lalu mengubah ideologi mereka secara perlahan-lahan. Metode yang dilakukan pun beragam meski tujuannya sama. membuat otak mereka melupakan sesuatu di masa lalu dan diisi dengan sesuatu yang baru.
Metode dari cuci otak ini juga dipakai oleh beberapa sekte agama mau pun kelompok kriminal berbahaya. Demi merekrut banyak orang, mereka bisa melakukan apa saja termasuk mengancam dan memberikan doktrin. Berikut ulasan selengkapnya tentang teknik cuci otak yang diterapkan di dunia hingga zaman sekarang.
1. Teknik Love Boombing
Salah satu metode yang paling banyak dilakukan oleh sekte atau organisasi apa saja dalam merekrut anggota adalah love bombing. Artinya, untuk merekrut anggota mereka memberikan impresi yang sangat baik. Biasanya sekte seperti ini akan memperlakukan seseorang dengan baik hingga membuatnya merasa sangat nyaman dan merasa dihargai meski sebenarnya hanya tipuan saja.
love boombing [ Image Source ]
Seseorang yang mendapatkan limpahan kasih sayang akan merasa jika dirinya dihargai. Dengan dihargai dia akan lengah dan mau menerima apa saja dari mereka. Saat pikiran sudah seperti ini doktrin-doktrin baru akan bisa dimasukkan dan mengubah isi pikiran orang tersebut selamanya.
2. Teknik Self-Critism
Teknik self-critism dilakukan oleh Tiongkok saat perang Korea puluhan tahun lalu. Tiongkok menangkap tentara Amerika dan meminta mereka untuk melakukan kritik terhadap dirinya sendiri. Awalnya tentara menganggap jika apa yang dilakukan ini sangat kekanak-kanakan. Namun, lambat laun metode mencari-cari kesalahan sendiri membuat mereka merasa berdosa dan goyah untuk berperang.
Self-Critism [image source]
Saat para tentara ini mulai tak memiliki gairah untuk berperang. Tiongkok akan memasukkan doktrin baru dengan maksud mengubah pikiran mereka secara menyeluruh. Metode ini memiliki kemungkinan berhasil yang sangat kecil. Namun, kalau digunakan dengan baik dan perlahan-lahan akan mampu mengubah pikiran manusia menjadi sesuai yang pendoktrin inginkan.
3. Teknik Pengurangan Jam Tidur
Tidur adalah sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Jika sampai terjadi gangguan akibat tidur, maka tubuh manusia akan menjadi lemas. Yang paling buruk bisa menyebabkan kematian. Saat manusia jadi lemas dan selalu merasa lapar, mereka akan mudah sekali diberi doktrin baru yang mampu membangkitkan semangat mereka.
pengurangan jam tidur [image source]
Salah satu sekte yang menggunakan metode ini adalah Aum Shinrikyo. Anggota sekte ini dipaksa makan sehari sekali saja dengan porsi yang sedikit. Selanjutnya mereka juga hanya diperbolehkan tidur sehari cuma 2-3 jam saja. Selebihnya mereka hanya diperbolehkan bekerja untuk membuat sekte ini semakin besar dan menguasai Jepang.
4. Teknik Ketergantungan dan Rasa Takut
Metode klasik yang sering dilakukan untuk mencuci otak manusia adalah dengan memberikan rasa takut. Seseorang yang hidup di bawah tekanan akan mau diajarkan apa saja. Misal Anda diculik oleh seorang anggota sekte atau kelompok teroris. Mereka selalu mengancam akan membunuh Anda dan setiap hari melakukan penyiksaan yang sangat mengerikan.
rasa takut [image source]
Untuk lepas dari penyiksaan dan kemungkinan dibunuh, mereka menyuruh Anda melakukan apa pun yang mereka mau. Anda akan dipaksa untuk merampok atau bahkan berganti keyakinan dan pandangan hidup. Metode ini memiliki kemungkinan keberhasilan yang sangat tinggi untuk mencuci otak manusia.
5. Teknik Isolasi
Salah satu kelebihan teknik isolasi dibandingkan teknik cuci otak yang lain adalah pengaruhnya yang besar. Orang-orang yang terisolasi di suatu tempat terpencil mau tidak mau harus berjuang untuk bertahan hidup. Jika cara bertahan hidup satu-satunya hanya bisa dilakukan dengan mengikuti kemauan suatu sekte, maka dengan senang hari mereka mau diberikan doktrin.
teknik isolasi [image source]
Metode ini dilakukan oleh sekte People’s Temple yang membuat seribu anggota masuk ke daerah terpencil. Di sana mereka tidak bisa melakukan apa saja kecuali mengikuti aturan. Jika ada seseorang yang tidak mengikuti aturan, maka hukuman berat seperti kematian bisa dijatuhkan dengan tanpa belas kasihan. Akhir dari sekte ini adalah kematian semua anggotanya secara merata dalam prosesi bunuh diri massal.
Demikianlah lima metode cuci otak yang kerap dilakukan oleh sekte atau organisasi penjahat dan terorisme. Oh ya, sedikit tambahan saja. Metode doktrin juga bisa diberikan dengan balutan isu agama. Sasarannya biasanya anak-anak atau orang yang mudah dipengaruhi. Mulai sekarang mari kita waspada dengan isu cuci otak yang sangat berbahaya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar yang baik