Tampilkan postingan dengan label KRIMINAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KRIMINAL. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Maret 2019

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Provokator Teror ke Polisi






Ilustrasi pengamanan terorisme. TEMPO/Iqbal Lubis

Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris, Riky Gustiadi alias Abu Riky 26 tahun, di Rokan Hilir Riau, Kamis, 14 Maret 2019. Polisi menduga Riky berperan memprovokasi rencana aksi teror kepada polisi di Ciputat, Tangerang Selatan, pada 13 Maret 2019.

“Diduga mengarahkan anggota grup whatsapp Panji Hitam untuk melakukan amaliyah di Ciputat, untuk meneror polisi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, melalui keterangan tertulis pada Kamis, 14 Maret 2019.

Dedi mengatakan, Riky juga berperan mengunggah video ledakan di Parkir Timur Senayan pada Ahad, 17 Februari 2019. Ledakan tersebut terjadi di dekat tempat nonton bareng debat calon presiden antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto putaran kedua.

Polisi menduga Riky membantu membuka rekening bank untuk Mimin alias Riyan alias Abu Haura, anggota Jamaah Ansharut Daulah asal Riau. Polisi mensinyalir Mimin berperan sebagai penyalur dana untuk kelompok JAD Medan. Dia telah ditangkap di Riau pada 14 Agustus 2017.

Menurut polisi, Riky kerap menyebarkan poster propaganda mengenai kelompok ISIS di Filipina, dan menyebarkan ungkapan kebencian terhadap Densus 88.

Dedi menuturkan Densus 88 dibantu Brimob Polda Riau, dan Polres Rokan Hilir menangkap Riky saat sedang membeli sarapan di Jalan Utama, Kelurahan Bagan Kota, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir, Riau, tadi pagi. Setelah ditangkap, polisi melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang makaroni itu di Jalan Dr. Pratomo, Rokan Hilir.


Dari penggeledahan, polisi menemukan 8 busur anak panah, busur panah, target, stunt gun, jaket dan rompi taktis.


Catatan:


Judul dan kutipan berita ini telah mengalami perubahan oleh redaksi pada Kamis, 14 Maret 2019.


Jumat, 03 Agustus 2018

Pelaku Tebas Leher Siswi SMP Usai di Rudapaksa



JejakNUsantara: Medan- Pihak kepolisian terus memburu pelaku pemerkosa yang tega menebas leher siswi SMP bernama Rudi Guru Singa alias Bapak Ocid (30).

Upaya pencarian itu dilakukan pihak personil gabungan Polsek Kutalimbaru bersama Polsek Pancur Batu.

Menurut Kapolsek Kutalimbaru AKP Martualesi Sitepu mengatakan kepada Tribun-Medan.com kalau pelaku sehari-hari bekerja sebagai tukang jagal hewan dan penarik becak.

"Diduga kuat yang bersangkutan telah melakukan pemerkosaan terhadap korban. Namun karena korban meronta, pelaku kemudian kalap lalu menebas leher korban. Sepertinya dia mengidap kelainan (jiwa)," kata Martualesi yang dihubungi Tribun-Medan.com via ponsel, Rabu (1/8/2018).

KS sebut saja namanya Bunga perempuan berusia 13, yang masih duduk di kelas 1 SMP warga Dusun IV Desa Sugau Kecamatan Pancur Batu tersebut.

Rudi Guru Singa alias Bapak Ocid (30) yang tega memperkosa lalu menggorek leher sisiwi SMP (Ist)

Diketahui Bunga alami penganiayaan berat pada Selasa (31/7/2018) sekitar pukul 21.00 WIB kemarin, yang dilakukan oleh salah seorang pria.

Korban ditemukan dalam keadaan leher ditebas dan berlumuran darah setelah diperkosa oleh pelaku.

KS sedang menjalani perawatan intensif di RSUP Adam Malik, Medan (Ist)

"Korban mengalami luka menganga di leher. Diduga luka korban akibat digorok," kata Kapolsek Kutalimbaru  AKP Martualesi Sitepu, Rabu (1/8/2018).

Dia mengatakan pelaku mengira korban telah tewas lalu ditinggalkan.

Tidak tahunya korban masih hidup dan berhasil berjalan meminta pertolongan di tepi jalan.

"Iya begitu kemungkinannya," kata Martualesi.

Martualesi Sitepu mengatakan korban ditemukan oleh saksi atas nama Tia ketika melintas di Jalan Suka Dame antara Desa Suka Dame dan Namo Rindang Kecamatan Kutalimbaru.

Saksi mendengar suara dan meminta tolong.

Tia yang mendengar teriakan meminta tolong itu, seketika berhenti dan membawa korban ke Puskesmas Pancur Batu namun akhirnya dirujuk ke salah satu RS pemerintah.

Martualesi menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan diketahui, sebelum kejadian sekitar pukul 16.00 WIB korban permisi kepada ibunya dengan alasan hendak pergi ke Warnet.

Dan dari hasil interogasi korban, ia menerangkan pelaku bernama Rudi Guru Singa alias Bapak Ocid.

Dia merupakan warga Desa Bintang Meriah Dusun III Kecamtan Pancur Batu, yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang becak.

"Dugaan sementara motif pelaku hendak menggagahi korban namun kuat dugaan korban menolak sehingga pelaku beringas menghajar korban," ungkap Martualesi.

Lebih lanjut, saat ini tindakan yang dilakukan adalah mengecek kondisi korban di RS Adam Malik Medan dan melalui Unit Reskrim Polsek Pancur Batu dipimpin Kanit IPTU Suhaily Amri.

Pihak kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap pelaku ke Dusun III Timbang Lawan Tengah Desa Bintang Meriah, Desa Rambung Baru Kecamatan Sibolangit, Desa Sembahe.

"Hingga saat ini anggota dilapangkan, masih lakukan pengejaran kepada pelaku. dihimbau pelaku untuk menyerahkan diri 1x24 jam apabila tidak ada niat baik akan diberikan tindakan tegas dan terukur," tegas Martualesi.

Kepada keluarga tersangka termasuk isterinya juga diimbau untuk mencari keberadaan tersangka dan kepada warga yang mengetahui keberadaan pelaku untuk menghubungi no Kapolsek 08126345618, agar tersangka segera ditangkap," pungkasnya.

Sabtu, 01 Juli 2017

PENIKAMAN KEDUA POLISI BRIMOB BERTERIAK THOHUTH

Kejadian penikaman kpd 2 Anggota Brimob Sat III di masjid sebelah lapangan Bhayangkara Mabes Polri.

Sekitar pukul 19.40 saat anggota melaksanakan sholat isya di masjid sebelah lapangan Bhayangkara Mabes Polri, tiba tiba pelaku yang juga melaksanakan sholat meneriakkan "thogut" lalu langsung seketika menikam anggota Brimob yang posisinya persis di sebelahnya dengan menggunakan pisau sangkur merk cobra.
Setelah itu pelaku mengancam semua jamaah yang sednag sholat dengan mengacungkan sangkur sambil meneriakkan thogut. 
Lalu pelaku melarikan diri ke arah terminal blok M, sambil mengancam dan menantang kelompok anggota Brimob yang bertugas jaga.
Oleh anggota diberikan tembakan peringatan, namun pelaku berbalik arah menantang dengan meneriakkan "allahuakbar" sambik mengacungkan pisau.
Lalu anggota brimob melumpuhkan pelaku ditempat.