Jumat, 25 Januari 2019

10 Negara dengan Utang Tertinggi


JejakNUsantara: Berbicara soal utang, setiap negara di dunia pasti memiliki utang. Indonesia sendiri juga berutang. Alasan kenapa sebuah negara berutang, tidak lain tidak bukan adalah untuk kemajuan negara tersebut beserta rakyatnya. Percaya atau tidak, negara di dunia pasti memiliki utang, bahkan negara superpower seperti Amerika Serikat juga memiliki utang. Tidak main-main, utang Amerika sangat besar hingga membuatnya menduduki peringkat 1 negara dengan hutang paling tinggi di dunia. Bagaimana dengan negara lainnya?

10. Spanyol - 2,2 Triliun USD

Di urutan 10 dengan total utang mencapai 2,2 triliun USD adalah negara Spanyol. Di tahun 2013, Felipe VI menduduki posisi sebagai raja Spanyol. Saat itu, ayahnya Felipe VI melepaskan tahtanya sebagai raja dan memberikan posisi raja pada anaknya. Utang besar tersebut digunakan untuk membantu pembangunan Negeri Matador tersebut.

Spanyol termasuk negara yang memiliki perkembangan ekonomi pesat. Belum lagi ditambah dengan bergabungnya Spanyol dengan banyak organisasi internasional seperti European Union, United NAtions, North Atlantic Treaty Organization, Schengen Area, Organization for Economic Cooperation and Development, World Trade Organization, Council of Europe, Europzone, Organization of Ibero-American States. Di akhir tahun 2017, Spanyol memiliki pendapatan per kapita 48.700 USD dengan GDP 167%

9. Irlandia - 2,3 Triliun USD

Di dunia, Irlandia terbilang merupakan salah satu negara yang cukup kaya apabila dilihat dari GDP per kapitanya yang mencapai 496.000 USD pada tahun 2017. Meski dianggap sebagai negara yang kaya, Irlandia masih berhutang. Pada tahun 2017, hutang negara Irlandia ditaksir mencapai angka 2,3 triliun USD.

Rentang waktu pada tahun 1995 sampai 2007, inilah masa-masa dimana Irlandia mencapai masa keemasannya. Saking makmurnya, Irlandia sampai mendapatkan julukan Celtic Tiger. Kesuraman mulai muncul pada tahun 2008 akibat global ekonomi mengalami masalah. Di tahun 2015, pemerintah Irlandia berhasil bangkit dari keterpurukan.

8. Italia - 2,5 Triliun USD

Italia, salah satu negara romantis setelah Perancis yang menjadi destinasi wisata favorit para turis. Bagi mereka para pasangan suami istri ataupun kekasih, berlibur ke Italia bukanlah pilihan yang buruk. Begitu populer, tidak ada yang tahu betapa besar nilai hutang yang dimiliki Italia. Hutang Italia mencapai 2,5 triliun USD pada tahun 2017.

Dengan nilai hutang mencapai 2,5 triliun, Italia masih bisa meraih pendapatan per kapita sebesar 42.300 USD. Pendapatan per kapita didapat dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Dengan hutang sebesar itu dan pendapatan per kapita sebesar 42.300 USD, Italia masih mendapatkan rangking 3 sebagai negara dengan GDP 124% di wilayah Eropa.

7. Jepang - 3,5 Triliun USD

Sebagai salah satu negara yang cukup maju teknologinya di Asia, Jepang setiap tahunnya selalu saja tidak pernah sepi wisatawan. Ya, Jepang adalah negara yang memiliki kebudayaan yang amat kaya dan memiliki banyak tempat tujuan wisata. Salah satunya adalah Universal Studio Japan yang berada di Osaka.

Di dunia, orang Jepang dikenal sebagai orang yang tekun dalam bekerja dan memiliki kemampuan yang tinggi. Dengan sumber daya manusia yang begitu melimpah, perekonomian di Jepang bisa dibilang sangat maju. Total pendapatan per kapitanya mencapai 28.200 USD dan persen GDPnya sebesar 124%. Negara yang sudah sangat maju teknologinya itu, masih memiliki hutang sebesar 3,5 triliun USD.

6. Luxembourg - 3,7 Triliun USD

Luxembuorg, dikenal sebagai salah satu negara yang industrinya sangat maju. Pencapaian luar biasa dari Luxembuorg dicapai di awal abad ke-20. Besi adalah salah satu bahan industri yang dimana Luxembourg adalah produsen besi terbesar di dunia. Dan markasnya terletak di Arcelor Mittal.

Pemerintah Luxembourg, bersama dengan University of Luxembourg, mengutamakan fokusnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan berdasarkan ekonomi. Mereka bekerja sama untuk terlibat dalam ekspedisi robotik bulan yang diperkirakan akan jalan di tahun 2020. Nampaknya hutang sebesar 3,7 triliun USD ada hasil yang nyata.

5. Belanda - 4,5 Triliun USD

Tinggal di Belanda itu sangat menyenangkan. Selain negaranya yang minim angka kriminalitas, segi pendidikan, kesehatan, serta kehidupan, semua dijamin oleh pemerintah Belanda. Padahal bila dilihat dari luasnya, Indonesia jauh lebih besar dari Belanda. Tapi tingkat kesejahteraan masyarakatnya lebih maju disana.

Hidup sangat terjamin, tidak heran jika penduduk negeri Belanda begitu bahagia. Dari data yang didapatkan pada tahun 2017, pendapatan per kapita Belanda mencapai 264.000 USD. Hutangnya sendiri, Belanda memiliki hutang negara sebesar 4,5 triliun USD. Hutang sebesar itu membuat Belanda menempati posisi 5 negara dengan hutang terbesar di dunia.

4. Jerman - 5,3 Triliun USD

Berdasarkan GDP, Jerman menduduki posisi 4 sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi paling besar di dunia. Negara yang termasuk dalam salah satu negara superpower ini memiliki ekonomi yang sangat kuat. Jerman lah yang menjadi pemimpin di bidang teknologi dan industri, menjadi negara importir terbesar ketiga di dunia.

Standar hidup di Jerman sangatlah tinggi. Negaranya dikelola dengan baik oleh pemerintah. Setiap segi kehidupan, diisi dengan orang-orang berkemampuan tinggi. Sebut saja bidang kesehatan, keamanan, dan pekerjanya benar-benar ahli dalam bidangnya. Di tahun 1957 saja, Jerman termasuk sebagai member pendiri dari European Economic Community, kemudian membantu Europian Union di tahun 1993.

3. Perancis - 5,6 Triliun USD

Saat membahas Italia, TahuPedia sempat menyebutkan bahwa Perancis adalah negara tujuan wisata bagi mereka yang ingin mencari suasana romantis. Salah satu objek wisata yang terkenal di Perancis adalah Menara Eiffel yang berada di kota Paris. Negara yang sebegitu indah ini, masih memiliki hutang yang besar?

Perancis yang bahkan terkenal dengan seni dan filosofinya pun tak lolos dari jerat hutang. Negara di Eropa urutan ketiga yang memiliki budaya yang banyak menurut UNESCO ternyata memiliki hutang yang mencapai angka 5,6 triliun USD. Meski hutangnya besar, Perancis termasuk negara yang berkembang, mengingat GDPnya yang 213% dengan pendapatan per kapita 87.200 USD.

2. Inggris - 8,4 Triliun USD

Tepat pada tanggal 29 Maret 2017, terjadi sebuah kejadian yang sangat mengejutkan. Inggris secara resmi menyatakan keluar dari Uni Eropa. Momen tersebut dikenal dengan sebutan Brexit. Tak hanya Inggris, negara yang tergabung dalam Britania Raya yakni Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales juga turut keluar dari Uni Eropa.

Di dunia, Inggris termasuk dalam salah satu negara dengan ekonomi paling maju bila dilihat dari angka GDPnya yang mencapai 313%. Meski sudah keluar dari Uni Eropa dan memiliki hutang mencapai 8,4 triliun USD, Inggris tetaplah negara yang kuat, baik dari segi militer, ekonomi, kultur, politik, dan ilmiah.

1. Amerika Serikat - 22,2 Triliun USD

Dan, negara dengan hutang paling besar di dunia ternyata adalah Amerika Serikat. Ini jelas mengejutkan banyak orang. Apalagi mengingat Amerika Serikat adalah negara maju yang dijuluki sebagai negara adikuasa. Hutang yang membelit Amerika Serikat tidaklah main-main, mencapai 22,2 triliun USD.

Namun, hutang sebesar itu nampaknya tidak membuat pemerintah Amerika pusing. Dengan GDP 94% dan pendapatan per kapita 58.200 USD, Amerika masih dianggap sebagai negara yang maju. Sebagian besar hutangnya digunakan untuk memperkuat sektor militer dan juga pengembangan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.

Minggu, 20 Januari 2019

Hitung-Hitungan Biaya Membangun Rumah Minimalis di Tahun 2018 


Hitung-Hitungan Biaya Membangun Rumah Minimalis di Tahun 2018

Hitung-Hitungan Biaya Membangun Rumah Minimalis di Tahun 2018

Rumah merupakan aset paling berharga yang dimiliki seseorang. Bisa dibeli dengan memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau membelinya secara kontan dengan biaya sendiri atau membangunnya dari awal dengan terlebih dahulu membeli tanah dan bahan material.

Jika memilih membangun rumah sendiri, mahalnya material dan ongkos pekerja untuk membangun rumah harus jadi perhatian. Membangun rumah dari awal bukanlah perkara instan sehingga perlu perjuangan dan kerja keras.

Untuk membangun rumah impian, Anda bisa mulai menghitung kemampuan keuangan pribadi yang disesuaikan dengan jenis rumah yang ingin dibangun. Jika dana terbatas, tak perlu mewah dan megah. Rumah bergaya minimalis dan cantik bisa jadi pilihan rumah idaman.

Ulasan berikut berisi tentang rangkuman membangun rumah minimalis. Mulai dari pengertian, estimasi biaya, hingga kiat membangun rumah hemat biaya. Namun, tetap nyaman dan bisa menambah pengetahuan.

Apa yang Dimaksud Rumah Minimalis dan Berapa Biayanya?



Konsep rumah minimalis terinspirasi dari ajaran filosofis dari Jepang yang dikenal sebagai Zen. Orang-orang yang keseluruhan hidupnya bersandar pada Zen ditekankan untuk bisa hidup mengharmoniskan tubuh dengan pikirannya. Dari ajaran Zen, kuat dugaan konsep rumah minimalis lahir. Sebab dalam Zen, ketenangan diraih apabila hidup menyatu dengan alam. Inilah yang terdapat dalam konsep rumah minimalis

Berniat untuk membangun rumah minimalis? Berikut ini hal-hal yang perlu diperhitungkan untuk membangun rumah minimalis.

1. Berapa Biaya untuk Membayar Tenaga Kerja?

Ada tiga sistem yang selama ini berlaku dalam membangun rumah, yaitu sistem harian, borongan jasa, dan borongan penuh. Hitung-hitungan bayarannya berbeda-beda. Dilansir dari rumah.com, untuk sistem harian, biayanya per hari sekitar Rp100-150 ribu per hari.

Sementara biaya borongan jasa sekitar Rp600-800 ribu per meter persegi. Lain halnya dengan biaya borongan penuhyang lebih tinggi, biayanya bisa sekitar Rp3-5 juta per meter persegi. Perlu diketahui untuk borongan jasa, yang dibayarkan hanya jasanya, sedangkan bahan material disediakan sendiri.

Dari segi waktu, umumnya sistem borongan lebih cepat ketimbang sistem harian. Namun, kalau sudah selesai dan ingin mengubahnya, sistem harian lebih memungkinkan ketimbang sistem borongan yang mengandalkan desain rumah yang Anda inginkan.

2. Luas Tanah dan Bangunan

Katakanlah ingin membangun rumah 21/60. Artinya, Anda membutuhkan tanah seluas 60 meter persegi dan harga tanah di lokasi incaran yang diinginkan misalnya Rp800.000/m². Jadi, biaya yang perlu disediakan untuk membeli tanah: Rp800.000 x 60 = Rp48.000.000.

Selanjutnya, perkiraan biaya untuk membangun bangunan. Yang dimaksudkan biaya bangunan adalah perkiraan biaya untuk pembelian material, seperti pasir, batu bata, semen, dan sebagainya. Untuk yang satu ini, Anda perlu mengomunikasikan dengan kepala pekerja apa saja material yang menjadi kebutuhan bila menggunakan sistem harian.

Andaikan saja Anda memilih sistem borongan penuh. Biaya yang perlu dikeluarkan dengan harga borongan penuh Rp3,5 juta per meter persegi: 21 x 3.000.000 = Rp63.000.000. Jadi, total biaya beli tanah dan bangunan (sistem borongan penuh): Rp48.000.000 + Rp63.000.000 = Rp111.000.000.

3. Biaya Lain-Lain

Bila dalam masa pembangunan, ada perubahan yang ingin dilakukan, seperti membangun taman, menambahkan ornamen, dan sejenisnya, perlu dihitung berapa perkiraan biayanya. Biaya ini perlu dipersiapkan dalam anggaran. Tetapkan sebesar 10% dari keseluruhan total anggaran.

Total Anggaran Pembangunan Rumah Minimalis Tipe 21/60

Ketiga pos anggaran di atas adalah anggaran yang sangat mungkin harus dipersiapkan dalam membangun rumah minimalis. Kalau ditotal seluruhnya, perkiraan biaya yang mesti dipersiapkan sekitar.

Biaya Tanah + Bangunan (borongan penuh): Rp111.000.000Biaya Lain-Lain: ditiadakan karena sistem borongan penuhTotal Anggaran: Rp111.000.000

Dengan simulasi semacam ini, akan diketahui besaran anggaran untuk membangun rumah minimalis tipe 21/60. Tentu saja anggaran dalam simulasi di atas bisa berubah-ubah atau mengalami fluktuasi.

Inilah Tiga Tips untuk Menghemat Biaya Membangun Rumah



Biaya untuk membangun rumah minimalis mencapai lebih dari Rp100 juta. Biaya yang tidak mudah dikumpulkan dalam waktu singkat. Karena itu, saat memutuskan membangun rumah, cobalah untuk menerapkan beberapa tips berikut agar dari segi pembiayaan dapat menekan beberapa pos anggaran dan bisa dilakukan penghematan.

1. Tenaga Kerja Profesional yang Dapat Diajak Negosiasi

Salah satu pos anggaran terbesar dalam membangun sebuah rumah adalah biaya tenaga kerja. Karena itu, cobalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional. Pastikan pula untuk merundingkan berbagai hal sampai sedetail mungkin.

2. Pertimbangkan Pilihan Bahan Baku

Hal yang kedua adalah pilihan bahan baku. Dengan mempertimbangkan pemilihan bahan baku, kemungkinan melakukan penghematan bisa saja terjadi. Saat ini semakin banyak material atau bahan baku yang berkualitas dengan harga pantas untuk dipilih dalam membangun sebuah rumah.

3. Lokasi Lahan Pembangunan Rumah

Harga tanah sangat berpengaruh juga pada total keseluruhan biaya. Semakin strategis lokasinya, kemungkinan biaya yang harus disiapkan untuk membeli tanah juga makin besar. Pilih dengan saksama agar tak menyesal nantinya.

Selalu Perhatikan Informasi Terbaru

Membangun rumah dengan konsep minimalis adalah solusi untuk menekan besaran biaya yang harus dikeluarkan. Namun, tetap saja harus cermat agar tak ada faktor pemborosan sehingga menyebabkan pembengkakan anggaran. Untuk itu, selalu perhatikan informasi terbaru yang ada, baik harga tanah, material, maupun tarif pekerja.

sumber: cermati.com