Tampilkan postingan dengan label teroris. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label teroris. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Maret 2019

Densus 88 Dikabarkan Tangkap Terduga Jaringan Radikal di Lampung Utara




 


Ilustrasi penggerebekan terduga teroris.

BANDAR LAMPUNG -- Densus 88 anti Teror Mabes Polri, dikabarkan kembali melakukan pengamanan terhadap dugaan jaringan radikal di Lampung.

Informasi yang dihimpun Lampost.co, seorang pria berinisial (BS) diamankan di Kotabumi, Kamis (21/3) kemarin. Kemudian Densus melakukan penggeledahan di kediamannya yang terletak di, dusun Candi Sari I, desa Gunung Rejo, Way Ratai, Pesawaran, sekitar pukul 13.00.

Salah satu perangkat desa setempat yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kejadian tersebut.

"Infonya itu dia (red BS), pengembangan dari Kotabumi, kalau di tempat saya itu di kediamannya didatangin densus," kata pria tersebut, Jumat (23/3/2019).

Ia tidak mengetahui apa saja yang dibawa dari rumah BS. Namun, informasi sementara Densus hanya mengamankan kartu keluarga, dan KTP.

"Kalau kesehariannya, dia bergaul ikut gotong royong juga," katanya.

Dirintelkam Polda Lampung, Kombespol Amran Ampulembang juga belum mengetahui informasi tersebut.

"Belum tahu, terakhir baru yang di kemarin (red Rinto), sampai saat ini belum ada, biasanya densus memang langsung ke pusat," katanya.
 

Jumat, 22 Maret 2019

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Provokator Teror ke Polisi






Ilustrasi pengamanan terorisme. TEMPO/Iqbal Lubis

Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris, Riky Gustiadi alias Abu Riky 26 tahun, di Rokan Hilir Riau, Kamis, 14 Maret 2019. Polisi menduga Riky berperan memprovokasi rencana aksi teror kepada polisi di Ciputat, Tangerang Selatan, pada 13 Maret 2019.

“Diduga mengarahkan anggota grup whatsapp Panji Hitam untuk melakukan amaliyah di Ciputat, untuk meneror polisi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, melalui keterangan tertulis pada Kamis, 14 Maret 2019.

Dedi mengatakan, Riky juga berperan mengunggah video ledakan di Parkir Timur Senayan pada Ahad, 17 Februari 2019. Ledakan tersebut terjadi di dekat tempat nonton bareng debat calon presiden antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto putaran kedua.

Polisi menduga Riky membantu membuka rekening bank untuk Mimin alias Riyan alias Abu Haura, anggota Jamaah Ansharut Daulah asal Riau. Polisi mensinyalir Mimin berperan sebagai penyalur dana untuk kelompok JAD Medan. Dia telah ditangkap di Riau pada 14 Agustus 2017.

Menurut polisi, Riky kerap menyebarkan poster propaganda mengenai kelompok ISIS di Filipina, dan menyebarkan ungkapan kebencian terhadap Densus 88.

Dedi menuturkan Densus 88 dibantu Brimob Polda Riau, dan Polres Rokan Hilir menangkap Riky saat sedang membeli sarapan di Jalan Utama, Kelurahan Bagan Kota, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir, Riau, tadi pagi. Setelah ditangkap, polisi melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang makaroni itu di Jalan Dr. Pratomo, Rokan Hilir.


Dari penggeledahan, polisi menemukan 8 busur anak panah, busur panah, target, stunt gun, jaket dan rompi taktis.


Catatan:


Judul dan kutipan berita ini telah mengalami perubahan oleh redaksi pada Kamis, 14 Maret 2019.


Kamis, 21 Maret 2019

Lagi, Caleg PKS Makassar Ini Ketahuan Dukung 1S1S

Agussalim, caleg DPRD PKS di Dapil II Makassar yang pernah ketangkap berfoto dengan gerakan makar NKRI. 

JAKARTA - Lagi-lagi calon legislatif yang dekat dengan para pendukung gerakan makar adalah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namanya adalah Agussalim bin KH. Syamsuddin Latif. Ia diketahui bukan hanya seorang caleg, tapi diduga juga sebagai simpastisan pendukung gerakan makar berbendera tauhid khas 1S1S.

Agussalim mencalonkan diri sebagai caleg DPRD II Daareha Pemilihan II Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang meliputi Bontoala', Tallo, Ujung Tanah, Wajo dan Sangkarang.

Redaksi Duta Islam mendapatkan kiriman foto caleg yang di bannernya berpenampilan ala ustadz, berpeci putih dan bersorban.

Caleg PKS dekat gerakan makar NKRI

Sayang, caleg tersebut juga pernah ketahuan tercepret kamera bersama orang-orang yang di sampingnya ada bendera khilafah ala gerakan makar di Timur Tengah. Hati-hati! 



Sumber: https://www.dutaislam.com/2019/03/lagi-caleg-pks-ini-ketahuan-dukung-1s1s.html?m=1

Kiai Said Benar, Ini Jejak Digital Kelompok Radikal "Merapat" ke Probowo



Screenshot kelompok radikal dukung Prabowo-Sandi. Foto: Istimewa.

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kiai Said Aqil Siradj dilaporkan ke polisi karena menyebut kelompok radikal berada kubu Pasangan Calon (Paslon) Nomor 02, Prabowo-Sandi, Senin (19/03/2019). Pelapornya Ketua Koordinator Laporan Bela Islam (Korlabi) Damai Hari Lubis.

Benarkah kelompok radikal merapat ke Kubu Prabowo-Sandi? siapapun boleh setuju dan sah sah saja menyangkal.

Setelah ditelururi,  benar ditemukan jejak digital kelompok radikal merapat ke Prabowo. Desember 2018 lalu, akun Muslim Cyber Army (MCA) memposting dukungan untuk memenangkan Prabowo dengan harapan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sudah dibubarkan pemerintah bisa dihidup kembali.

Tak hanya itu, akun MCA juga mengancam akan menghacurkan elektabilitas Presiden Joko Widodo. NU dan MUI juga diancam akan dihancurkan.

"Kita tidak perlu memperdebatkan dan mempermasalahkan keislaman Prabowo. Kita harus tahu bahwa kesempatan terakhir sudah tidak ada sama sekali selain memenanangkan Prabowo untuk melegalkan kembali Hizbut Tahrir Indonensia".

Demikian postingan MCA.

"Kita harus hancurkan elektabilitas pemeritahan  Jokowi dan MUI juga Nahdlatul Ulama yang sudah sewenang-wenang membekukan dan membubarkan organisasi kita," tulisnya lagi.

Sebagaimana diketahui, HTI merupakan Ormas Islam yang dibubarkan pemerintah karena ingin menganti Ideologi Pancasila dengan Khilafah Islamiyah.

Berikut screenshot postingan MCA yang diposting akun Instagram @maklambeturah dan dishare ulang akun Twitter Febri, Rabu (20/03/2019).


Kiai Said benar kan? Bukti-bukti lain, silahkan cari sendiri.

Sumber: Kiai Said Benar, Ini Jejak Digital Kelompok Radikal "Merapat" ke Probowo https://www.dutaislam.com/2019/03/kiai-said-benar-ini-jejak-digital-kelompok-radikal-merapat-ke-prabowo.html

Jumat, 15 Maret 2019

Pelaku Penembakan di Dua Masjid Selandia Baru Terungkap, Ini Motifnya

   

    
penembakan-masjid-selandia-baru-2.jpg

Rekaman itu diduga disiarkan langsung oleh pelaku penembakan di masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). - Newshub)

Peristiwa penembakan masjid di New Zealand, tepatnya di Kota Christchurch, terjadi di dua masjid, yaitu Masjid Al Noor, Masjid Linwood. 40 orang tewas.

WELLINGTON - Pelaku Penembakan di masjid Selandia Baru terungkap. Ia diketahui merupakan warga Australia.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, teroris yang melakukan penembakan masjid di Selandia Baru adalah warga negaranya.

Morrison juga menegaskan serangan teror yang terjadi di Selandia Baru itu adalah sebuah kejahatan dan sebuah aksi teror sayap kanan.

"Kedua negara bukan hanya sekutu atau rekanan, kedua negara adalah keluarga. Sebagai keluarga kami menyatakan rasa sedih, terkejut, marah terkait insiden ini," ujar Morrison.

"Kami juga mengutuk serangan hari ini yang dilakukan seorang eksremis, teroris, sayap kanan," tambah dia.

Sebelum pernyataan PM Morrison ini, seorang pria yang menyebut dirinya bernama Brenton Tarrant lewat Twitter mengklaim terlibat dalam penembakan itu.

Dia juga menyebarkan rekaman "bodycam" saat penembakan terjadi ke media sosial. Twitter kemudian memblokir akun milik pria itu.

Sebuah manifesto setebal 37 lembar juga ditemukan di internet, dikabarkan ditulis oleh Brenton Tarrant.

"Menuju masyarakat baru kita maju pantang mundur dan membicarakan krisis imigrasi massal," demikian salah satu petikan manifesto berjudul "The Great Replacement" itu.

Manifesto itu juga menuliskan bahwa serangan itu adalah balasan untuk para penyerang di Tanah Eropa dan mereka yang memperbudak jutaan warga Eropa.

"Kita harus memastikan eksistensi masyarakat kita dan masa depan anak-anak berkulit putih," demikian manifesto tersebut.

PM Selandia Baru sebut hari terkelam

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan ini adalah kejadian "luar biasa, tak pernah terjadi sebelumnya, dan salah satu hari terkelam" negara tersebut.

Dia juga mengatakan "seorang tersangka telah ditahan aparat", tapi mungkin ada lainnya yang terlibat.

Insiden disebut berlangsung di Masjid Al Noor, di pusat Kota Christchurch, dan Masjid Linwood, di pinggiran kota.

Laporan menyebutkan penghuni masjid Linwood, telah dievakuasi.

Seorang penyintas yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada TV New Zealandbahwa dia melihat pelaku bersenjata menembak seorang pria pada bagian dada.

Dia memperkirakan penembakan berlangsung selama 20 menit dan sedikitnya 60 orang mungkin cedera.

Pelaku dilaporkan menyasar ruang salat bagian pria di masjid, kemudian beralih ke ruang perempuan.

Rekaman itu diduga disiarkan langsung oleh pelaku penembakan di masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). (Newshub)
"Yang saya lakukan pada dasarnya hanya menunggu dan berdoa, 'Ya Tuhan, saya mohon agar orang ini kehabisan peluru'," papar saksi tersebut.

"Dia datang ke bagian sini, dia menembak bagian sini. Dia lalu beranjak ke ruangan lain dan ke bagian perempuan kemudian menembak mereka. Saya mendengar salah seorang perempuan meninggal dunia."

Apa keterangan polisi?

"Sebuah situasi serius dan terus berkembang sedang berlangsung di Christchurch dengan seorang penembak aktif.

"Kepolisian merespons dengan kemampuan penuh untuk mengatasi situasi, tapi risiko tetap sangat tinggi.

"Kepolisian merekomendasikan warga Christchurch menjauhi jalan-jalan dan tetap berada di dalam ruangan sampai pemberitahuan selanjutnya.

Sekolah-sekolah di Christchurch akan ditutup sampai pemberitahuan selanjutnya," papar komisaris polisi, Mike Bush.

Belakangan Bush mengimbau agar warga mengurungkan niat ke semua masjid di Selandia Baru.

"Tutup pintu Anda sampai Anda mendengar dari kami lagi."

Harian New Zealand Herald melaporkan pelaku adalah seorang pria Australia yang telah menulis manifesto berisi ideologi ekstrem kanan yang anti-Islam dan anti-imigran.

Orang-orang berdarah

Sejumlah saksi mata mengatakan kepada media setempat bahwa sejumlah orang tampak berdarah di tanah di luar gedung, namun ini belum dikonfirmasi kepolisian atau pejabat pemerintah.

"Awalnya saya pikir ada bunyi listrik, tapi ada banyak orang berlarian. Teman saya masih ada di dalam.

Saya sudah menghubungi teman-teman saya, tapi banyak yang belum memberi kabar.

saya khawatir akan nyawa teman-teman saya," kata Mohan Ibrahim kepada New Zealand Herald.

Kepolisian memperingatkan agar warga menjauhi area tersebut.

Laporan media setempat menyebutkan sejumlah polisi bersenjata tengah menyisir gedung-gedung di area itu.

Para polisi dilaporkan juga telah meminta semua orang menjauhi Cathedral Square, tempat akan diadakannya pawai anak-anak untuk mendesak aksi mengatasi perubahan iklim.

Seorang reporter yang mengikuti tim kriket Bangladesh yang tengah berada di Selandia Baru mencuit bahwa mereka telah "melarikan diri dari sebuah masjid dekat Hagley Park tempat adanya penembak aktif".

Sebuah video beredar menunjukkan seorang pria bersenjata memberondong sebuah masjid.

Cuplikan video itu diduga memperlihatkan aksi penembakan yang menimpa masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).

Dalam rekaman terlihat seorang pria keluar dari mobil dan mengambil senjata yang diletakkan di bagian belakang kendaraan.

Kemudian dia melangkahkan kaki menyusuri jalan menuju ke sebuah masjid yang sedang ramai dipenuhi jemaah dan menembaki mereka.

"Mari kita mulai pesta ini," ujarnya, seperti diwartakan 7 News Brisbane.

Video tersebut diiringi oleh musik ala perang saudara di AS.

Rekaman itu diduga disiarkan langsung oleh pelaku penembakan.

Salah satu pria bersenjata diyakini sebagai warga Australia.

Namun adegan kekerasan tak ditayangkan secara utuh sesuai kode etik.

Sementara video utuhnya beredar massif di media sosial.

Melansir dari NewsHub, seorang saksi sebelumnya mengaku mendengar setidaknya 29 tembakan, sementara saksi lainnya meyakini ada ratusan tembakan yang dilepaskan pelaku.

Saksi lainnya juga menyebutkan, ada seorang pria yang terlihat memasuki masjid dengan mengenakan pakaian seperti anggota pasukan bersenjata.

Melansir dari New Zealand Herald, muncul laporan korban tewas mencapai 9-27 orang.

Komisaris Polisi Mike Bush mengatakan, tiga pria dan seorang perempuan kini telah ditahan.

Menurutnya, ada banyak korban dengan jumlah signifikan dalam insiden tersebut.

"Ini benar-benar tragis. Begitu banyak orang yang terdampak," katanya.

"Kami belum mengantongi identitas mereka yang meninggal di tempat," imbuhnya.

Poliis kini berusaha menghapus semua rekaman penembakan Masjid Al Noor yang tersebar di media sosial.

Sebanyak enam warga Indonesia berada di Masjid Al Noor ketika penembakan berlangsung pada Jumat (15/3), sebut Menlu RI Retno Marsudi.

"Ada enam WNI yang berada di masjid tersebut, tiga di antaranya sudah confirmmenyelamatkan diri. Kita sedang mencari informasi 3 WNI lainnya," kata Retno kepada wartawan di gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (15/3).

Dalam keterangan tertulis, Kemlu RI menyatakan Indonesia mengecam keras aksi penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru.

"Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington terus memantau perkembangan situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan Perhimpunan Pelajar Indonesia setempat.

Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut," sebut Kemlu RI dalam keterangan tertulis.Berdasarkan data Kemlu RI, terdapat 331 WNI di Christchurch, termasuk 134 mahasiswa.

Informasi terbaru PM Selandia Baru Jacinda Ardern, Jumat (15/3/2019), mengatakan, 40 orang tewas dalam serangan teror di masjid Al Noor di kota Christchurch.

Artikel ini dikompilasi dari bbc news indonesia berjudul "Penembakan di dua masjid Selandia Baru: Enam WNI berada di masjid saat peristiwa berlangsung", Kompas.com berjudul "Beredar Video Detik-detik Penyerang Memberondong Masjid di Selandia Baru" dan "Teroris Penembak Masjid Selandia Baru adalah Warga Australia"

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Ini Identitas Pelaku Penembakan di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood, 40 Orang Tewas,

Rabu, 14 November 2018

Penjelasan Dubes Saudi soal Pemeriksaan Habib Rizieq Gegara Bendera

Jejak NUsantara- Dubes Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi angkat bicara mengenai persoalan Habib Rizieq di negaranya gara-gara terpasangnya bendera berkalimat tauhid. Osama memberikan indikasi Habib Rizieq tidak melanggar hukum yang ada di Saudi.

Habib Rizieq sempat diperiksa aparat Saudi pada awal pekan lalu karena terpasangnya bendera hitam berkalimat tauhid di depan kediamannya. Imam besar FPI itu menganggap pemasangan bendera tersebut sebagai fitnah terhadapnnya.

Osama mengatakan tak semua orang yang memasang bendera berkalimat tauhid bisa dianggap begitu saja melakukan tindak kejahatan. Menurutnya, diperlukan proses klarifikasi.

"Berkaitan dengan bendera tauhid, tentu kalimat di situ memiliki arti penting bagi umat Islam. Kemudian kalau bendera itu diletakkan di dinding seseorang sebagai gambar atau apa pun bentuknya, maka perlu kita mencari tahu siapa yang berbuat itu. Kedua, apakah jika ada seorang atau di rumah Anda menaruh bendera dan itu orang langsung dianggap kriminal? Kan tidak," ujar Osama.

Hal itu disampaikan Osama melalui penerjemah resmi dalam konferensi pers di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakpus, Selasa (13/11/2018). Dia menjawab rangkaian pertanyaan wartawan mengenai persoalan yang membuat Habib Rizieq diperiksa.

Sebelum peristiwa pemasangan bendera hitam misterius ini, Habib Rizieq diketahui tertahan di Arab Saudi. Masa berlaku visanya sejak Mei 2018 sudah habis, tapi dia tidak bisa keluar dari negara itu. Apa yang sesungguhnya terjadi?

"Secara singkat, saya ingin bilang bahwa HRS muslim dan WNI dan beliau dapat atensi dari pemerintahan Indonesia dan Arab Saudi," ujar Osama.

Osama tidak menjelaskan dengan bahasa terang mengenai persoalan yang menimpa Habib Rizieq. Namun, menurutnya, apabila ada pelanggaran yang dilakukan oleh Habib Rizieq, pasti akan ada hukuman yang menyertai. Kenyataannya, sampai saat ini tak ada hukuman untuk Habib Rizieq yang mengindikasikan tak adanya pelanggaran.

"Kalau beliau lakukan pelanggaran pasti sudah dilakukan proses hukum, seperti di Indonesia dan Arab Saudi," tutur Osama.