Jejak NUsantara- Dubes Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi angkat bicara mengenai persoalan Habib Rizieq di negaranya gara-gara terpasangnya bendera berkalimat tauhid. Osama memberikan indikasi Habib Rizieq tidak melanggar hukum yang ada di Saudi.
Habib Rizieq sempat diperiksa aparat Saudi pada awal pekan lalu karena terpasangnya bendera hitam berkalimat tauhid di depan kediamannya. Imam besar FPI itu menganggap pemasangan bendera tersebut sebagai fitnah terhadapnnya.
Osama mengatakan tak semua orang yang memasang bendera berkalimat tauhid bisa dianggap begitu saja melakukan tindak kejahatan. Menurutnya, diperlukan proses klarifikasi.
"Berkaitan dengan bendera tauhid, tentu kalimat di situ memiliki arti penting bagi umat Islam. Kemudian kalau bendera itu diletakkan di dinding seseorang sebagai gambar atau apa pun bentuknya, maka perlu kita mencari tahu siapa yang berbuat itu. Kedua, apakah jika ada seorang atau di rumah Anda menaruh bendera dan itu orang langsung dianggap kriminal? Kan tidak," ujar Osama.
Hal itu disampaikan Osama melalui penerjemah resmi dalam konferensi pers di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakpus, Selasa (13/11/2018). Dia menjawab rangkaian pertanyaan wartawan mengenai persoalan yang membuat Habib Rizieq diperiksa.
Sebelum peristiwa pemasangan bendera hitam misterius ini, Habib Rizieq diketahui tertahan di Arab Saudi. Masa berlaku visanya sejak Mei 2018 sudah habis, tapi dia tidak bisa keluar dari negara itu. Apa yang sesungguhnya terjadi?
"Secara singkat, saya ingin bilang bahwa HRS muslim dan WNI dan beliau dapat atensi dari pemerintahan Indonesia dan Arab Saudi," ujar Osama.
Osama tidak menjelaskan dengan bahasa terang mengenai persoalan yang menimpa Habib Rizieq. Namun, menurutnya, apabila ada pelanggaran yang dilakukan oleh Habib Rizieq, pasti akan ada hukuman yang menyertai. Kenyataannya, sampai saat ini tak ada hukuman untuk Habib Rizieq yang mengindikasikan tak adanya pelanggaran.
"Kalau beliau lakukan pelanggaran pasti sudah dilakukan proses hukum, seperti di Indonesia dan Arab Saudi," tutur Osama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar yang baik