Tampilkan postingan dengan label LAMPUNG TENGAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LAMPUNG TENGAH. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Februari 2020

OBATI DBD DENGAN KONSUMSI TANAMAN DI SEKITAR RUMAH YANG BERKASIAT.



Demam berdarah dengue ( DBD) manjadi perbincangan hangat beberapa hari belakangan. Apalagi kasus DBD terus meningkat. Seiring peningkatan kasus DBD, makanan alternatif untuk mengatasi penyakit ini juga terus meningkat. Salah satu yang paling dicari adalah jus jambu biji. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Natural Medicine tahun 2013, kandungan dalam jambu biji terbukti bisa mengatasi DBD. Namun, tahukah Anda, ada berbagai jenis tanaman pangan lain yang juga mujarab melawabn DBD? Uniknya, tanaman-tanaman ini telah lama diketahui sebagai bahan jamu dan mudah ditemui di sekitar kita. Baca juga: Banyak Diburu, Bagaimana Jus Jambu Bisa Bantu Atasi DBD? Berikut beberapa tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai "obat" DBD menurut penelitian dari Malaysia tersebut. 


1. Sambiloto (Andrographis Paniculata) 



Sambiloto/ wikipedia(Sambiloto/ wikipedia) Sambiloto telah lama dikenal sebagai salah satu bahan jamu dalam kebudayaan Indonesia, teruatam Jawa. Tanaman ini dikenal karena rasanya yang sangat pahit. "Ekstrak metanol A.paniculata menunjukkan efek penghambatan antivirus tertinggi pada DENV-1 (salah satu serotipe virus dengue) oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik," tulis para peneliti. 

2. Pepaya (Carica Papaya) 





Buah pepaya(healthyfoodstar.com) Pepaya adalah salah satu buah yang mudah ditemui di Indonesia. Buah ini bahkan bisa dicari di segala musim. Dalam penelitian tersebut, bagian tanaman pepaya yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daunnya. "Daun (pepaya) telah diselidiki potensinya terhadap DBD," tulis para peneliti. "Ekstrak berair daun tanaman ini menunjukkan aktivitas potensial terhadap DBD dengan meningkatkan jumlah trombosit (PLT), sel darah putih (WBC) dan neutrofil (NEUT) dalam sampel darah pasien berusia 45 tahun yang digigit nyamuk pembawa," sambungnya. Hasil penelitian itu menunjukkan, setelah 5 hari pemberian oral 25 mL ekstrak daun C. pepaya kepada pasien dua kali sehari, jumlah trombosit, sel darah putih, dan neutrofil meningkat. "Peningkatan trombosit dapat menyebabkan berkurangnya perdarahan, sehingga menghindari perkembangan menjadi penyakit DBD yang parah," tegas mereka. 

3. Bakau (Rhizophora Apiculata) 




Pohon bakau atau mangrove ditanam di pesisir pantai teluk Palu, Minggu (22/4/2018). (Seangel Indonesia) Pohon bakau setinggi hingga 20 meter tersebut biasanya tumbuh di Australia (Queensland dan Wilayah Utara), Guam, India, Indonesia, Malaysia, Mikronesia, Kaledonia Baru, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Kepulauan Solomon, Sri Lanka, Taiwan, Maladewa, Thailand, dan Vietnam. "Sifat anti-demam berdarah dari ekstrak etanol Rhizophora apiculata di DENV-2 dalam sel Vero telah diketahui," tulis peneliti. "R. apiculata menunjukkan aktivitas penghambatan dan aktivitas partikel virus yang tidak aktif sebesar 56,14 persen dan 41,5 persen masing-masing pada konsentrasi 12,5 dan 100 μg mL − 1," imbuh mereka. Baca juga: Cegah DBD: 8 Tanaman Penghalau Aedes aegypti, Menurut Sains 

4. Pare (Momordica Charantia) 





ilustrasi pare() Pare dikenal sebagai salah satu sayuran yang memiliki rasa pahit. Meski demikian, sayuran ini cukup sering diolah oleh masyarakat Indonesia. Siapa sangka, selain dimanfaatkan sebagai sayuran, tanaman ini juga bisa menjadi obat DBD. "Ekstrak metanol dari M. charantia menunjukkan efek penghambatan pada DENV-1 oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik," tulis peneliti. 

5. Patikan kebo (Euphorbia Hirta) 





Ilustrasi tanaman patikan kebo() Mungkin tak banyak yang mengenal nama patikan kebo. Padahal, tanaman ini sangat mudah ditemui karena merupakan jenis rumput yang umum di Indonesia. Bahkan, tanaman ini sering dianggap gulma di kebun, jalan setapak dan tanah terlantar dan ditemukan di seluruh Jawa, Sunda, Sumatra, Semenanjung Malaysia, Filipina dan Vietnam. Di Filipina, air rebusan daun dari Euphorbia hirta dikenal sebagai obat tradisional untuk mengobati DBD. "Pendarahan internal akan berhenti dan demam berdarah akan sembuh setelah 24 jam," tulis peneliti. "Namun, mekanisme aksi masih belum diketahui dan sifat antivirus dan kemampuannya untuk meningkatkan trombosit darah saat ini masih diselidiki," sambung mereka. 

6. Petai China (Leucaena Leucocephala) 





Ilustrasi petai China() Petai china atau juga dikenal dengan nama lamtoro adalah salah satu jenis tanaman pangan yang sering dijumpai di Indonesia. Tanaman ini ternyata juga punya khasiat untuk mengobati DBD. "Galaktomanan yang diekstraksi dari biji Leucaena leucocephala telah menunjukkan aktivitas melawan virus demam kuning (YFV) dan DENV-1 secara in vitro dan in vivo, tulis peneliti. Galaktomanan sendiri adalah polisakarida yang terdiri dari tulang belakang mannose dengan gugus samping galaktosa, lebih khusus strukturnya terdiri dari rantai utama (1 → 4) -terkait unit β-d-mannopyranosyl yang disubstitusi oleh unit α-d-galactopyranosyl.

7. Ruku-ruku (Ocimum Sanctum)




Ilustrasi rumput ruku-ruku() Daun ruku-ruka tentu tidak asing bagi warga Minangkabau. Daun ini biasanya digunakan sebagai "bumbu" dalam masakan gulai Minangkabau karena mempunyai wangi yang khas. Selain sebagai bumbu, penelitian membuktikan air rebusan daun ruku-ruku bisa bertindak sebagai obat pencegahan DBD. "Ekstrak metanol dari O. sanctum menunjukkan sedikit efek penghambatan pada DENV-1 berdasarkan efek sitopatik," tulis para peneliti. 

8. Cabai Jawa (Piper Retrofractum) 





ilustrasi cabai jamu() Meski memiliki nama lokal cabai Jawa, tanaman ini sebenarnya tidak berkerabat dengan cabai (Capsicum annuum). Tanaman ini adalah jenis rempah yang berkerabat dengan lada. Tanaman ini biasanya juga dikenal sebagai cabai jamu yang biasanya diuntai dan dikeringkan. Ia sering dimanfaatkan sebagai bumbu masak dan jamu. "Ekstrak etanol P. retrofractum menunjukkan aktivitas partikel virus yang tidak aktif atau 84,93 persen pada konsentrasi 100 μg mL − 1," tulis peneliti. "Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak air cabai Jawa, P. retrofractum, memberikan tingkat aktivitas tertinggi terhadap larva nyamuk," sambung mereka. 

9. Amis-amisan (Houttuynia Cordata) 





rumput amis-amisan() Amis-amisan adalah nama lokal (Jawa Tengah untuk Houttuynia cordata. Seperti patikan kebo, tanaman ini juga sering dianggap sebagai rumput liar saja. Mereka bisa hidup di berbagai jenis tanah. Namun, rupanya tanaman yang dianggap sebagai rumput ini mempunyai khasiat untuk obat DBD. "Ekstrak etanol dari Houttuynia cordata mengungkapkan aktivitas anti-dengue dengan 35,99 pesen penghambatan terhadap DENV-2 dalam sel Vero pada konsentrasi 1,56 μg mL − 1," tulis peneliti. "Ekstrak berair dari H. cordata menunjukkan tindakan penghambatan yang efektif terhadap DENV-2 melalui inaktivasi langsung partikel virus sebelum infeksi sel," imbuh mereka. Senyawa yang berkontribusi besar dalam pengobatan DBD adalah hyperoside.

10. Temu kunci (Boesenbergia Rotunda)




Ilustrasi temu kunci() Indonesia dikenal dengan kekayaan rempah-rempahnya. Salah satu yang cukup dikenal adalah temu kunci atau sering disebut jahe China. Rimpang temu kunci sering digunakan sebagai bumbu masakan. Sedangkan daunnya dikenal untuk obat gangguan pencernaan. Untuk penelitian obat DBD ini, peneliti menggunakan ekstrak rimpang temu kunci. "Aktivitas beberapa senyawa yang diekstraksi dari B. rotunda untuk menghambat protease virus dengue telah diuji pada DENV-2," tulis peneliti. Hasilnya, ekstrak rimpang temu kunci menunjukkan penghambatan virus dengue pada tubuh.




Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Hanya Jambu Biji, 10 Tanaman Ini Juga Bisa Jadi "Obat" DBD", https://sains.kompas.com/read/2019/02/01/203300723/bukan-hanya-jambu-biji-10-tanaman-ini-juga-bisa-jadi-obat-dbd?page=all.

Kamis, 23 Mei 2019

MUSA AHMAD MANTAN BUPATI LAMPUNG TENGAH AJAK WARGA BERDAMAI

Lampung Tengah, LM- Untuk mengatasi kerusuhan antar dua dusun di Kampung Buyut Udik Kecamatan Gunung Sugih yang terjadi malam tadi, Jum'at malam agar tidak meluas, Mantan Wakil Bupati Lampung Tengah, Hi Musa Ahmad S. Sos turun langsung untuk membantu meredam amarah antar kedua kelompok tersebut. 


Musa mengatakan, warga dua dusun tersebut untuk sama-sama intropeksi diri dan tidak mencari mana yang benar dan mana yang salah. Dirinya juga mengajak kepada seluruh warga untuk berfikir positif dan tetap terus hidup berdampingan. "Mari kita semua sadar diri dan berfikir positif agar kita tetap bisa hidup berdampingan disini," katanya kepada dua belah pihak warga yang terlibat kerusuhan, Sabtu (18/5/2019).


Sambungnya, Dirinya mengharapkan  permasalahan ini dapat diselesaikan tanpa meminta bantuan dari pihak luar yang bisa merugikan kampung sendiri. Dirinya menyarankan agar permasalahan tersebut diserahkan kepada perangkat kampung, tokoh masyarakat dan pihak berwajib yang bisa memberikan solusi yang baik tanpa ada pihak yang dirugikan. "Saya berharap persoalan ini jangan sampai ditunggangi dari pihak luar yang seakan berpihak pada kita justru malah menghancurkan kita. Serahkan persoalan ini kepada perangkat kampung dan pihak kepolisian yang bisa memberikan solusi terbaik," jelasnya. 


Mediasi ini juga dihadiri oleh Bupati Lamteng, Loekman Djoyosoemarto, Forkopimda setempat, tokoh masyarakat, tokoh adat dan warga kedua dusun yang terlibat kerusuhan. 


Dalam sambutannya, Loekman prihatin dengan kejadian ini dan seharusnya dapat diselesaikan secara musyawarah. Menurutnya kejadian yang kecil menjadi besar, yang di lakukan seseorang akhirnya membawa orang banyak. "Saya prihatin, kenapa tidak diselesaikan secara musyawarah. Kejadian ini hanya gara-gara seseorang dan akhirnya merambat luas," kata Loekman. 


Lanjut Loekman, Pemda setempat akan membuat patung monumen perdamaian di Lamteng. Hal ini diharapkan bisa mengingatkan kepada anak cucu bahwa ada kesepakatan perdamaian yang telah tercapai. "Kedepannya saya akan buat patung perdamaian sebagai pengingat untuk anak cucu kita," ungkapnya. 


Ditempat yang sama Kapolres Lamteng AKBP I Made Rasma mengucapakan terimakasih kepada seluruh kepala kampung dan tokoh masyarakat yang telah membantu pihaknya meredam kerusuhan dan berharap kejadian seperti tidak terulang lagi. ”Saya banyak berterimakasih kepada seluruh kepala kampung yang telah membantu kami dan saya harap kejadian ini tidak terulang lagi,”tutupnya.

Rabu, 30 Januari 2019

Bupati dan DPRD Lampung Tengah Kembali Ditetapkan KPK Jadi Tersangka

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Jakarta KPK mengembangkan perkara suap di wilayah Kabupaten Lampung Tengah. Ada 7 orang tersangka yang ditetapkan KPK.

"KPK menetapkan 7 orang tersangka sejalan dengan peningkatan status penanganan perkara 3 perkara tersebut ke penyidikan," ucap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).

Berikut rincian 3 perkara baru yang ditangani KPK:


1. Bupati Lampung Tengah Mustafa Terima Gratifikasi Rp 95 M

Mustafa diduga menerima fee dari ijon proyek di Dinas Bina Marga Pemkab Lampung Tengah dengan kisaran fee 10 persen hingga 20 persen dari nilai proyek. Total gratifikasi yang diterima Mustafa setidaknya Rp 95 miliar.

"Dari catatan penerimaan dan pengeluaran, uang senilai Rp 95 miliar tersebut diperoleh pada kurun waktu Mei 2017 hingga Februari 2018 dan dipergunakan untuk kepentingan MUS (Mustafa)," ucap Alexander.

Mustafa pun dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 atau Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 64 KUHP.

2. Dua Pengusaha Suap Bupati Lampung Tengah

Selain itu, KPK juga menetapkan dua orang pengusaha yaitu Budi Winarto selaku pemilik PT Sorento Nusantara dan Simon Susilo sebagai pemilik PT Purna Arena Yudha. Keduanya diduga menyuap Mustafa.

"Diduga dari total Rp 95 miliar yang diterima MUS, sebagian dana berasal dari kedua pengusaha tersebut," ucap Alexander.

Dari kedua pengusaha itu, Mustafa diduga menerima Rp 12,5 miliar dengan rincian Rp 5 miliar dari Budi dan Rp 7,5 miliar dari Simon. Uang itu kemudian diberikan Mustafa ke anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah.

Budi dan Simon dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

3. Empat Anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah Terima Suap

KPK juga menjerat 4 anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah sebagai tersangka yaitu Achmad Junaidi, Bunyana, Raden Zugiri, dan Zainudin. Achmad merupakan Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah, sedangkan tiga orang lainnya adalah anggota.

"Keempatnya diduga menerima suap terkait dengan persetujuan pinjaman daerah dan pengesahan APBD dan APBDP," ucap Alexander.

Keempatnya dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 65 ayat 1 KUHP.