Kamis, 13 Juli 2017

NU SEBAGAI ORGANISASI

NU sebuah perkumpulan (organisasi) yang beraqidah Islam Ahlussunah wal Jama'ah. Sebagai organisasi, NU memiliki AD-ART yang dijadikan pedoman bagi mereka yang ingin menjadi ANGGOTA NU. Dengan demikian orang yang ngaku NU wajib menjalankan ASWAJA dan patuh terhadap AD-ART NU.
Orang yang mengaku Aswaja belum tentu NU, tetapi yang menjadi ANGGOTA NU adalah ASWAJA.

NW (Nahdlatul Wathan) di NTB dasar aqidah dan amaliyahnya persis NU tetapi BUKAN NU. Mathla'ul Anwar yang didirikan 1916 di Banten juga beraqidah Islam Ahlussunah wal Jamaah, tp juga BUKAN NU.dst.
Bahkan sekarang menjamur organisasi anyaran yang menggunakan kata Aswaja.

Banyak orang yang mengenalkan ajaran (amaliyah) NU ke masyarakat akhirnya menjadi NU dan bergabung ke NU, itu disebut al-jihad bi NU.
TETAPI tdk sedikit orang yang mencari (mencuri) jamaah NU utk kepentingan kelompoknya yang akhirnya menjauhkan dari NU. Ada juga yang semula jamaahnya sedikit masih mengaku NU, ttp setelah gede (banyak) terus bilang tdk NU-NUan, itu haknya.. tidak perlu dipaksa, tetapi ingat! Pernyataan itu melukai hati orang2 NU yang meneruskan perjuangan para pendiri NU.

Ingat pernyataan para pendiri, termasuk.Mbah Hasyim Asy'ari  siapa yang mengurusi NU ada santriku, siapa yang menjadi santriku saya doakan Husnul khatimah sak anak cucunya.

Kata "mengurus NU" adalah NU sebagai organisasi yang di dalamnya ada pengurus dan anggota.
Pernyataan KH Abdul Wahab Hasbullah juga secara  jelas menyebut kata NU, yang berarti NU sebagai sebuah organisasi yang beraqidah Islam ASWAJA yang beliau2 didirikan. Bisa jadi pernyataan itu muncul karena masih ada kiai pesantren yang belum bergabung  (ragu2 atau belum mengerti) dengan organisasi NU. Mbah As'ad Syamsul Arifin pesan kepada santrinya juga menyebut kata NU secara ekaplisit. Mbah Ali Ma'shum, Rois Am ke-4 juga berwasiat kepada santri dan masyarakat NU yang dijabarkan secara rinci demikian.

5 Pesan KH. Ali Maksum (Krapyak) untuk Warga NU

من وصايا المكرم العالم الشيخ على معصوم كرافياك رحمه الله وأفاض لنا من بركاته وعلومه ونفحاته وانواره:

١. العلم والتعلم بنهضة العلماء

Pertama, yakni al-‘alimu wat ta’alum bi nahdlatil ulama. Warga Nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU.

٢. العمل بنهضة العلماء

Kedua, yaitu setelah mempelajari juga dianjurkan untuk diamalkan dan diajarkan (al-amalu bi nahdlatil ulama).

٣. الجهاد بنهضة العلماء

Ketiga, berjihad sesuai dengan ruh Nahdlatul Ulama yang tercermin dalam Rahmatal lil alamin (Al-Jihadu bi nahdlatil ulama)

٤. الصبر بنهضة العلماء

Keempat, ketika kita berjuang harus sabar dengan kemasan Nahdlatul Ulama (Ash-Shabru bi nahdlatil ulama)

٥. الثقة بنهضة العلماء

Kelima, setelah semuanya dilakukan kita harus memiliki keyakinan terhadap perjuangan NU (Ats-Tsaqoh bi nahdlatil ulama)

Mau bergabung dengan NU itu harus didasarkan KESADARAN.

(ABDULLAH FAISHOL, Rais Syuriyah PCNU Sukoharjo,Alumni PKP II).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar yang baik