Tampilkan postingan dengan label Rumah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rumah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Juni 2022

LANGKAH PENTING DALAM MEMASANG PLTS ATAP RUMAH


Memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di rumah menjadi perhatian banyak pihak akhir-akhir ini seiring terjadinya perubahan iklim.

Pasalnya, penggunaan PLTS dapat menekan dampak pemanasan global hingga menghemat biaya tagihan listrik rumah tangga.

Kendati memiliki manfaat yang menarik, masyarakat perlu memahami sejumlah hal sebelum memutuskan untuk memasang PLTS Atap di rumah.

Mungkin salah satu hal yang menjadi pertimbangan utama ialah soal biaya pemasangan PLTS. Namun, sebetulnya masih ada hal lain yang perlu dipersiapkan.

Sebagaimana merujuk dokumen berjudul Tanya Jawab Seputar Penggunaan Sistem PLTS Atap Edisi 2021 yang disusun Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.

Langkah terpenting sebelum memasang PLTS Atap yaitu memeriksa kesiapan lokasi pemasangan panel surya .


Tujuannya untuk menilai kesesuaian calon lokasi sebagai area pemasangan panel surya. Untuk itu, berikut langkah-langkahnya:

1. Analisis terhadap luasan dan orientasi atap

Karena orientasi atap tertentu memungkinkan timbulnya efek bayangan. Misalnya pada atap prisma yang dapat mengurangi efektifitas kinerja panel surya.

Selain itu, atap yang sudah penuh dengan peralatan pendukung gedung seperti kompresor AC, menara komunikasi, tangki air, dan sebagainya juga kurang memadai untuk pemasangan PLTS Atap.

2. Pemeriksaan terhadap kekuatan struktur

Analisis struktur atap/dinding/area pemasangan panel surya juga perlu dilakukan untuk menilai lokasi tersebut sudah memadai atau layak untuk menahan beban rangkaian modul surya (panel surya).

3. Analisis bayangan (shading analysis)

Shading analysis bertujuan untuk menganalisis sinar matahari yang jatuh ke modul surya supaya tidak terhalang oleh objek yang berada di sekitar. Misalnya bayangan pohon, gedung, atau bayangan panel surya itu sendiri.

Minggu, 16 Februari 2020

OBATI DBD DENGAN KONSUMSI TANAMAN DI SEKITAR RUMAH YANG BERKASIAT.



Demam berdarah dengue ( DBD) manjadi perbincangan hangat beberapa hari belakangan. Apalagi kasus DBD terus meningkat. Seiring peningkatan kasus DBD, makanan alternatif untuk mengatasi penyakit ini juga terus meningkat. Salah satu yang paling dicari adalah jus jambu biji. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Natural Medicine tahun 2013, kandungan dalam jambu biji terbukti bisa mengatasi DBD. Namun, tahukah Anda, ada berbagai jenis tanaman pangan lain yang juga mujarab melawabn DBD? Uniknya, tanaman-tanaman ini telah lama diketahui sebagai bahan jamu dan mudah ditemui di sekitar kita. Baca juga: Banyak Diburu, Bagaimana Jus Jambu Bisa Bantu Atasi DBD? Berikut beberapa tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai "obat" DBD menurut penelitian dari Malaysia tersebut. 


1. Sambiloto (Andrographis Paniculata) 



Sambiloto/ wikipedia(Sambiloto/ wikipedia) Sambiloto telah lama dikenal sebagai salah satu bahan jamu dalam kebudayaan Indonesia, teruatam Jawa. Tanaman ini dikenal karena rasanya yang sangat pahit. "Ekstrak metanol A.paniculata menunjukkan efek penghambatan antivirus tertinggi pada DENV-1 (salah satu serotipe virus dengue) oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik," tulis para peneliti. 

2. Pepaya (Carica Papaya) 





Buah pepaya(healthyfoodstar.com) Pepaya adalah salah satu buah yang mudah ditemui di Indonesia. Buah ini bahkan bisa dicari di segala musim. Dalam penelitian tersebut, bagian tanaman pepaya yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daunnya. "Daun (pepaya) telah diselidiki potensinya terhadap DBD," tulis para peneliti. "Ekstrak berair daun tanaman ini menunjukkan aktivitas potensial terhadap DBD dengan meningkatkan jumlah trombosit (PLT), sel darah putih (WBC) dan neutrofil (NEUT) dalam sampel darah pasien berusia 45 tahun yang digigit nyamuk pembawa," sambungnya. Hasil penelitian itu menunjukkan, setelah 5 hari pemberian oral 25 mL ekstrak daun C. pepaya kepada pasien dua kali sehari, jumlah trombosit, sel darah putih, dan neutrofil meningkat. "Peningkatan trombosit dapat menyebabkan berkurangnya perdarahan, sehingga menghindari perkembangan menjadi penyakit DBD yang parah," tegas mereka. 

3. Bakau (Rhizophora Apiculata) 




Pohon bakau atau mangrove ditanam di pesisir pantai teluk Palu, Minggu (22/4/2018). (Seangel Indonesia) Pohon bakau setinggi hingga 20 meter tersebut biasanya tumbuh di Australia (Queensland dan Wilayah Utara), Guam, India, Indonesia, Malaysia, Mikronesia, Kaledonia Baru, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Kepulauan Solomon, Sri Lanka, Taiwan, Maladewa, Thailand, dan Vietnam. "Sifat anti-demam berdarah dari ekstrak etanol Rhizophora apiculata di DENV-2 dalam sel Vero telah diketahui," tulis peneliti. "R. apiculata menunjukkan aktivitas penghambatan dan aktivitas partikel virus yang tidak aktif sebesar 56,14 persen dan 41,5 persen masing-masing pada konsentrasi 12,5 dan 100 μg mL − 1," imbuh mereka. Baca juga: Cegah DBD: 8 Tanaman Penghalau Aedes aegypti, Menurut Sains 

4. Pare (Momordica Charantia) 





ilustrasi pare() Pare dikenal sebagai salah satu sayuran yang memiliki rasa pahit. Meski demikian, sayuran ini cukup sering diolah oleh masyarakat Indonesia. Siapa sangka, selain dimanfaatkan sebagai sayuran, tanaman ini juga bisa menjadi obat DBD. "Ekstrak metanol dari M. charantia menunjukkan efek penghambatan pada DENV-1 oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik," tulis peneliti. 

5. Patikan kebo (Euphorbia Hirta) 





Ilustrasi tanaman patikan kebo() Mungkin tak banyak yang mengenal nama patikan kebo. Padahal, tanaman ini sangat mudah ditemui karena merupakan jenis rumput yang umum di Indonesia. Bahkan, tanaman ini sering dianggap gulma di kebun, jalan setapak dan tanah terlantar dan ditemukan di seluruh Jawa, Sunda, Sumatra, Semenanjung Malaysia, Filipina dan Vietnam. Di Filipina, air rebusan daun dari Euphorbia hirta dikenal sebagai obat tradisional untuk mengobati DBD. "Pendarahan internal akan berhenti dan demam berdarah akan sembuh setelah 24 jam," tulis peneliti. "Namun, mekanisme aksi masih belum diketahui dan sifat antivirus dan kemampuannya untuk meningkatkan trombosit darah saat ini masih diselidiki," sambung mereka. 

6. Petai China (Leucaena Leucocephala) 





Ilustrasi petai China() Petai china atau juga dikenal dengan nama lamtoro adalah salah satu jenis tanaman pangan yang sering dijumpai di Indonesia. Tanaman ini ternyata juga punya khasiat untuk mengobati DBD. "Galaktomanan yang diekstraksi dari biji Leucaena leucocephala telah menunjukkan aktivitas melawan virus demam kuning (YFV) dan DENV-1 secara in vitro dan in vivo, tulis peneliti. Galaktomanan sendiri adalah polisakarida yang terdiri dari tulang belakang mannose dengan gugus samping galaktosa, lebih khusus strukturnya terdiri dari rantai utama (1 → 4) -terkait unit β-d-mannopyranosyl yang disubstitusi oleh unit α-d-galactopyranosyl.

7. Ruku-ruku (Ocimum Sanctum)




Ilustrasi rumput ruku-ruku() Daun ruku-ruka tentu tidak asing bagi warga Minangkabau. Daun ini biasanya digunakan sebagai "bumbu" dalam masakan gulai Minangkabau karena mempunyai wangi yang khas. Selain sebagai bumbu, penelitian membuktikan air rebusan daun ruku-ruku bisa bertindak sebagai obat pencegahan DBD. "Ekstrak metanol dari O. sanctum menunjukkan sedikit efek penghambatan pada DENV-1 berdasarkan efek sitopatik," tulis para peneliti. 

8. Cabai Jawa (Piper Retrofractum) 





ilustrasi cabai jamu() Meski memiliki nama lokal cabai Jawa, tanaman ini sebenarnya tidak berkerabat dengan cabai (Capsicum annuum). Tanaman ini adalah jenis rempah yang berkerabat dengan lada. Tanaman ini biasanya juga dikenal sebagai cabai jamu yang biasanya diuntai dan dikeringkan. Ia sering dimanfaatkan sebagai bumbu masak dan jamu. "Ekstrak etanol P. retrofractum menunjukkan aktivitas partikel virus yang tidak aktif atau 84,93 persen pada konsentrasi 100 μg mL − 1," tulis peneliti. "Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak air cabai Jawa, P. retrofractum, memberikan tingkat aktivitas tertinggi terhadap larva nyamuk," sambung mereka. 

9. Amis-amisan (Houttuynia Cordata) 





rumput amis-amisan() Amis-amisan adalah nama lokal (Jawa Tengah untuk Houttuynia cordata. Seperti patikan kebo, tanaman ini juga sering dianggap sebagai rumput liar saja. Mereka bisa hidup di berbagai jenis tanah. Namun, rupanya tanaman yang dianggap sebagai rumput ini mempunyai khasiat untuk obat DBD. "Ekstrak etanol dari Houttuynia cordata mengungkapkan aktivitas anti-dengue dengan 35,99 pesen penghambatan terhadap DENV-2 dalam sel Vero pada konsentrasi 1,56 μg mL − 1," tulis peneliti. "Ekstrak berair dari H. cordata menunjukkan tindakan penghambatan yang efektif terhadap DENV-2 melalui inaktivasi langsung partikel virus sebelum infeksi sel," imbuh mereka. Senyawa yang berkontribusi besar dalam pengobatan DBD adalah hyperoside.

10. Temu kunci (Boesenbergia Rotunda)




Ilustrasi temu kunci() Indonesia dikenal dengan kekayaan rempah-rempahnya. Salah satu yang cukup dikenal adalah temu kunci atau sering disebut jahe China. Rimpang temu kunci sering digunakan sebagai bumbu masakan. Sedangkan daunnya dikenal untuk obat gangguan pencernaan. Untuk penelitian obat DBD ini, peneliti menggunakan ekstrak rimpang temu kunci. "Aktivitas beberapa senyawa yang diekstraksi dari B. rotunda untuk menghambat protease virus dengue telah diuji pada DENV-2," tulis peneliti. Hasilnya, ekstrak rimpang temu kunci menunjukkan penghambatan virus dengue pada tubuh.




Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Hanya Jambu Biji, 10 Tanaman Ini Juga Bisa Jadi "Obat" DBD", https://sains.kompas.com/read/2019/02/01/203300723/bukan-hanya-jambu-biji-10-tanaman-ini-juga-bisa-jadi-obat-dbd?page=all.

Minggu, 20 Januari 2019

Hitung-Hitungan Biaya Membangun Rumah Minimalis di Tahun 2018 


Hitung-Hitungan Biaya Membangun Rumah Minimalis di Tahun 2018

Hitung-Hitungan Biaya Membangun Rumah Minimalis di Tahun 2018

Rumah merupakan aset paling berharga yang dimiliki seseorang. Bisa dibeli dengan memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau membelinya secara kontan dengan biaya sendiri atau membangunnya dari awal dengan terlebih dahulu membeli tanah dan bahan material.

Jika memilih membangun rumah sendiri, mahalnya material dan ongkos pekerja untuk membangun rumah harus jadi perhatian. Membangun rumah dari awal bukanlah perkara instan sehingga perlu perjuangan dan kerja keras.

Untuk membangun rumah impian, Anda bisa mulai menghitung kemampuan keuangan pribadi yang disesuaikan dengan jenis rumah yang ingin dibangun. Jika dana terbatas, tak perlu mewah dan megah. Rumah bergaya minimalis dan cantik bisa jadi pilihan rumah idaman.

Ulasan berikut berisi tentang rangkuman membangun rumah minimalis. Mulai dari pengertian, estimasi biaya, hingga kiat membangun rumah hemat biaya. Namun, tetap nyaman dan bisa menambah pengetahuan.

Apa yang Dimaksud Rumah Minimalis dan Berapa Biayanya?



Konsep rumah minimalis terinspirasi dari ajaran filosofis dari Jepang yang dikenal sebagai Zen. Orang-orang yang keseluruhan hidupnya bersandar pada Zen ditekankan untuk bisa hidup mengharmoniskan tubuh dengan pikirannya. Dari ajaran Zen, kuat dugaan konsep rumah minimalis lahir. Sebab dalam Zen, ketenangan diraih apabila hidup menyatu dengan alam. Inilah yang terdapat dalam konsep rumah minimalis

Berniat untuk membangun rumah minimalis? Berikut ini hal-hal yang perlu diperhitungkan untuk membangun rumah minimalis.

1. Berapa Biaya untuk Membayar Tenaga Kerja?

Ada tiga sistem yang selama ini berlaku dalam membangun rumah, yaitu sistem harian, borongan jasa, dan borongan penuh. Hitung-hitungan bayarannya berbeda-beda. Dilansir dari rumah.com, untuk sistem harian, biayanya per hari sekitar Rp100-150 ribu per hari.

Sementara biaya borongan jasa sekitar Rp600-800 ribu per meter persegi. Lain halnya dengan biaya borongan penuhyang lebih tinggi, biayanya bisa sekitar Rp3-5 juta per meter persegi. Perlu diketahui untuk borongan jasa, yang dibayarkan hanya jasanya, sedangkan bahan material disediakan sendiri.

Dari segi waktu, umumnya sistem borongan lebih cepat ketimbang sistem harian. Namun, kalau sudah selesai dan ingin mengubahnya, sistem harian lebih memungkinkan ketimbang sistem borongan yang mengandalkan desain rumah yang Anda inginkan.

2. Luas Tanah dan Bangunan

Katakanlah ingin membangun rumah 21/60. Artinya, Anda membutuhkan tanah seluas 60 meter persegi dan harga tanah di lokasi incaran yang diinginkan misalnya Rp800.000/m². Jadi, biaya yang perlu disediakan untuk membeli tanah: Rp800.000 x 60 = Rp48.000.000.

Selanjutnya, perkiraan biaya untuk membangun bangunan. Yang dimaksudkan biaya bangunan adalah perkiraan biaya untuk pembelian material, seperti pasir, batu bata, semen, dan sebagainya. Untuk yang satu ini, Anda perlu mengomunikasikan dengan kepala pekerja apa saja material yang menjadi kebutuhan bila menggunakan sistem harian.

Andaikan saja Anda memilih sistem borongan penuh. Biaya yang perlu dikeluarkan dengan harga borongan penuh Rp3,5 juta per meter persegi: 21 x 3.000.000 = Rp63.000.000. Jadi, total biaya beli tanah dan bangunan (sistem borongan penuh): Rp48.000.000 + Rp63.000.000 = Rp111.000.000.

3. Biaya Lain-Lain

Bila dalam masa pembangunan, ada perubahan yang ingin dilakukan, seperti membangun taman, menambahkan ornamen, dan sejenisnya, perlu dihitung berapa perkiraan biayanya. Biaya ini perlu dipersiapkan dalam anggaran. Tetapkan sebesar 10% dari keseluruhan total anggaran.

Total Anggaran Pembangunan Rumah Minimalis Tipe 21/60

Ketiga pos anggaran di atas adalah anggaran yang sangat mungkin harus dipersiapkan dalam membangun rumah minimalis. Kalau ditotal seluruhnya, perkiraan biaya yang mesti dipersiapkan sekitar.

Biaya Tanah + Bangunan (borongan penuh): Rp111.000.000Biaya Lain-Lain: ditiadakan karena sistem borongan penuhTotal Anggaran: Rp111.000.000

Dengan simulasi semacam ini, akan diketahui besaran anggaran untuk membangun rumah minimalis tipe 21/60. Tentu saja anggaran dalam simulasi di atas bisa berubah-ubah atau mengalami fluktuasi.

Inilah Tiga Tips untuk Menghemat Biaya Membangun Rumah



Biaya untuk membangun rumah minimalis mencapai lebih dari Rp100 juta. Biaya yang tidak mudah dikumpulkan dalam waktu singkat. Karena itu, saat memutuskan membangun rumah, cobalah untuk menerapkan beberapa tips berikut agar dari segi pembiayaan dapat menekan beberapa pos anggaran dan bisa dilakukan penghematan.

1. Tenaga Kerja Profesional yang Dapat Diajak Negosiasi

Salah satu pos anggaran terbesar dalam membangun sebuah rumah adalah biaya tenaga kerja. Karena itu, cobalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional. Pastikan pula untuk merundingkan berbagai hal sampai sedetail mungkin.

2. Pertimbangkan Pilihan Bahan Baku

Hal yang kedua adalah pilihan bahan baku. Dengan mempertimbangkan pemilihan bahan baku, kemungkinan melakukan penghematan bisa saja terjadi. Saat ini semakin banyak material atau bahan baku yang berkualitas dengan harga pantas untuk dipilih dalam membangun sebuah rumah.

3. Lokasi Lahan Pembangunan Rumah

Harga tanah sangat berpengaruh juga pada total keseluruhan biaya. Semakin strategis lokasinya, kemungkinan biaya yang harus disiapkan untuk membeli tanah juga makin besar. Pilih dengan saksama agar tak menyesal nantinya.

Selalu Perhatikan Informasi Terbaru

Membangun rumah dengan konsep minimalis adalah solusi untuk menekan besaran biaya yang harus dikeluarkan. Namun, tetap saja harus cermat agar tak ada faktor pemborosan sehingga menyebabkan pembengkakan anggaran. Untuk itu, selalu perhatikan informasi terbaru yang ada, baik harga tanah, material, maupun tarif pekerja.

sumber: cermati.com

Senin, 31 Desember 2018

Bangunan Super Megah Berdiri di Papua, Tidak Banyak yang Tahu Ternyata Istana Presiden


facebook.com/b.c.wbw

Sebuah bangunan megah di Kota Jayapura menghentak publik setelah foto-fotonya beredar di media sosial. Bangunan berwarna putih tersebut sangat besar, megah dan sekilas tidak tampak seperti di Indonesia.

Salah satu akun yang mengunggah foto-foto bangunan megah tersebut adalah Seno wibowo lewat Facebook. Ada sekitar 5 foto yang diunggah di akunnya Facebook.com/b.c.wbw (18/11/2018). Dari komentar yang muncul, sebagian besar warganet heran, bangunan apa itu?

patriotnkri.com

Dalam keterangannya, Seno menyebut jika bangunan tersebut adalah Gedung Negara Papua di Jayapura. Ini merupakan Istana Kepresidenan terbaru yang hadir di Indonesia. Betulkah demikian?

Sulit untuk mencari informasi soal bangunan ini di media mainstream terkenal. Penulis hanya menemukan ulasan artikel di media lokal Papua saja, satu di antaranya adalah Papuatoday.com.

papuatoday.com

Dalam satu beritanya, papuatoday.com (07/4/2018) menyebut jika pembangunan Gedung Negara sudah rampung, dan sudah diresmikan pada 10 April 2017, atau sudah satu tahun berlalu.

Bangunan megah tersebut dibangun oleh Pemerintah Provinsi Papua pada 2015 lalu dibawah pimpinan Lukas Enembe. Dalam artikel itu disebutkan jika Gedung Negara di Papua dibangun selayaknya Istana Presiden lantaran nantinya akan digunakan oleh kepala negara.

papuatoday.com

Mangkanya, struktur bangunan juga dibuat semirip mungkin dengan Istana Presiden di Jakarta. Dengan tambahan ornamen khas Papua.

Namun sejak diresmikan pada 2017 silam. Belum ada kabar lagi mengenai fungsi bangunan ini. Saat Presiden Jokowi melakukan lawatan ke Papua beberapa waktu lalu saja, tidak disebutkan menempati bangunan ini.