Sabtu, 08 Juli 2017

RIZKI YANG TERGANTUNG


2. REZEKI DIGANTUNGKAN
“Tidaklah manusia mendapat apa-apa, kecuali apa
yang telah dikerjakannya.”
Rezeki adalah salah satu rahasia Allah swt. Ia tidak bisa dikalkulasi dengan nalar manusia. Acapkali ia bergerak di luar jangkauan nalar. Itulah yang disebut dengan rezeki tidak disangka-sangka. Allah swt. telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezekinya masing-masing. Tugas manusia adalah menjemput jatah rezekinya. Untuk keperluan itu, Allah swt. telah menganugerahkan sejumlah potensi yang luar biasa kepada kita, di antaranya adalah akal dan anggota tubuh. Akal digunakan untuk berpikir tentang cara dan strategi menjemput rezeki, sedangkan anggota tubuh digunakan untuk melaksanakan gagasan tersebut.
Selayaknya kita tidak perlu cemas mengenai rezeki, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah memacu potensi kreativitas diri agar kita terampil dalam menjemput rezeki. Jika saat kali pertama lahir cukup dengan menangis, rezeki kita datang berupa ASI maka saat ini ketika kita telah dewasa tidak cukup hanya dengan menangis. Allah telah memberikan kemampuan, kesehatan, dan sarana pendukung lainnya bagi kita untuk menjemput rezeki.

Rezeki yang digantungkan adalah rezeki yang akan diberikan kalau kita bersikap atau melakukan sesuatu. Seperti berdagang, bekerja menjadi penjual, menjadi buruh, menjual jasa, dan lain-lain. Terserah pilihan kita masing-masing, kita akan memilih berbisnis atau bekerja di bidang apa. Dari bisnis yang kita jalankan pasti ada untung-ruginya, pekerjaan yang kita geluti juga pasti banyak tantangannya. Semua itu merupakan latihan dalam menempa kesabaran kita untuk menjemput rezeki yang digantungkan. Rezeki yang digantungkan ini, ditentukan oleh sejauh mana ikhtiar seseorang dalam meraihnya.
Seharusnya kita tidak boleh malas berikhtiar mencari rezeki, tentu dengan cara yang halal, cara yang diridhai Allah. Mustahil bagi manusia yang memiliki kekuatan fisik dan akal melebihi makhluk lain tidak bertemu dengan rezekinya. Sehingga, jelas bahwa yang sangat dibutuhkkan adalah kegigihan kita untuk berusaha semaksimal mungkin. Dengan segenap potensi yang dimiliki, Insya Allah kita mampu meraih rezeki yang kita harapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar yang baik