Minggu, 06 Oktober 2019

10 KEMIRIPAN SERITI DAN WALET

Burung seriti (collocalia esculanta) dan burung walet (collocalia fushipaga) boleh dibilang bersahabat. Kedua jenis burung ini bisa hidup berdampingan dalam 1 gedung yang sama. Bahkan bukan sebagai sahabat, burung seriti bersedia ”ditugaskan” mengangkat induk yang setia mengerami telur burung walet. Dan walet telur walet menetas, burung seriti tetap bertanggung jawab menyuapi, bertanggung jawab & membesarkan anakan walet itu bagai burung sendiri hingga mampu terbang.


Ada beberapa kemiripan di antara kedua jenis burung tersebut, yaitu:


1. Secara fisik bentuknya hampir sama, tubuh yang baik, sayap, sayap, termasuk sayap yang bisa dilepas tanpa mampu menopang dan mampu menopang, sehingga tidak terlihat bertengger di kabel listrik. Jika tampak ada burung yang mirip burung walet namun bisa bertengger di kabel listrik di jalan atau depan pertokoan, bisa dipastikan itu bukan seriti atau walet.


2. Cara terbangnya hampir sama, juga suka melayang-layang sesekali mengepakan sayapnya. Bagaimana kadang-kadang sulit dibedakan saat terbang di ketinggian, kecuali bagi yang sudah percaya, maka biarpun dari kejauhan bisa membedakan itu walet atau seriti.




3. Cara makan sama yaitu dengan cara terbang menyambar serangga. Walet dan seriti tidak bisa makan sambil mematuk seperti burung lainya. Walet dan seriti makan dengan cara menyambar serangga yang berterimabangan. Serangga yang tidak terbang, terbang bisa termakan oleh seriti atau walet.


4. Jenis makanan juga sama yaitu serangga kecil yang beterbangan di perkebunan, kelapa sawit, tanaman tebu, jagung, semak2 dll juga di areal persawahan, ladang dan areal hutan. Sering pula kita melihat walet dan seriti mencari makan di lokasi penggilingan padi atau peternakan ayam.


5. Seriti dan walet adalah jenis burung yang tidak mau buang kotoran di dalam sarang. Mereka menjatuhkan kotorannya ke lantai. Perilaku itu tidak hanya pada walet atau seriti dewasa. Bahkan sejak anak burung masih merah, cara buang kotoranya adalah pantatnya mundur ke bibir sarang. Saat terbang mau masuk gedung, kedua jenis burung ini juga buang kotoran. Coba simpan di sekitar LMB / atau dinding keliling, pasti banyak menempel kotoran seriti & walet. Atap asbes atau genteng rumah di sekitar gedung walet tak bisa terhindar dari kotoran kedua jenis burung ini.




6. Walet dan seriti bertelur 2 butir warna putih. Ukuranya sedikit lebih besar dari telur walet. Kedua jenis burung ini mengeram dalam waktu yang sama yaitu 3 minggu, dan mengasuh sampai terbang sekitar 45 hari.


7. Naluri dan cara membuat sarang juga sama yaitu membangun sarang menempel pada papan sirip, pada balok, pada dinding gedung atau dinding bebatuan goa alam. Memilih tempat yang aman dari jangkauan predator yang dapat memenangkan keselamatan populasinya.


8. Bentuk sarangnya juga sama, ada bentuk mangkok, sudut, bahkan pada plafon yang kasar seriti juga bisa membuat sarang lidah naga.


9. Walet dan seriti juga mengeluarkan air liur saat membuat sarang. Bedanya, produksi liur walet lebih banyak, sedang burung seriti hanya sedikit memproduksi air liur, jadi saat burung seriti membuat perlu menambahkan rumput kering, daun cemara, daun pinus, lumut, dan kadang-kadang tali rafia atau plastik. Sarang seriti cukup kuat karena bahan2 tadi di lem dengan air liurnya


10. Sarang seriti juga memiliki nilai ekonomi yaitu laku dijual namun harga murah sekitar Rp 150.000 / kg Berbeda dengan harga sarang walet yang saat ini berkisar Rp 15 jt / kg.


Perbedaanya antara lain:


Burung seriti tidak perlu tempat gelap dan lembab. Asal suhunya tidak lebih dari 30 derajat celcius biarpun rendah dan ringan, seriti tetap mau tinggal di tempat tersebut.


Variasi suara dan volumenya juga berbeda. Seriti hanya memiliki sedikit "kosa kata" dengan volume yang rendah, lebih banyak daripada pendiam dibandingkan burung walet yang lebih banyak variasi suaranya, lebih "cerewet" dan keras volume suaranya.


Warna bulunya juga berbeda, bulu burung walet dari kepala, punggung, sayap dan ekor berwarna coklat tua dan bulu coklat muda, sementara burung seriti, hitam kehijauan dengan bulu dada warna putih.




Di Indonesia burung seriti lebih sering di jumpai di pulau Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, NTB, NTT, Maluku juga di Halmahera. Di Manado jumlah seriti juga banyak, termasuk di Davao (Filipina).


Burung seriti membuat sarang di tempat terlindung dari panas dan hujan. Tidak pernah membuat sarang di pepohonan. Seriti memilih bersarang di goa-goa, di bawah jembatan, atau di rumah penduduk. Di Bali burung seriti banyak bersarang di lumbung padi (jineng).


Rumah yang dihuni burung seriti, selanjutnya bisa "disulap" menjadi rumah walet, sementara hal ini membutuhkan proses waktu yang tidak berubah. Secara lengkap bisa mengingat, saat seriti bertelur, maka telurnya bisa diganti dengan telur walet selanjutnya seriti akan mengangkat anak angkat kemudian bisa terbang dari sarangnya.




Tanggal 30 September kemarin saya berada di Kupang NTT. Ini kedatangan saya yang kedua kali. Saya kontrol gedung Daniel. Sebelumnya populasi 100% burung seriti. Setelah melalui proses ganti telur, maka sekarang sudah mulai banyak populasi walet di gedung tersebut. Secara rutin Daniel mengganti telur seriti dengan telur walet yang ia beli dari Surabaya. Populasi seriti yang ada, difungsikan sebagai induk angkat untuk burung walet. Perlahan namun pasti, usaha Daniel mulai membuahkan hasil.


Selamat datang kemarin, pembagian kamar, yaitu kamar untuk walet dan untuk seriti. Bahan untuk ruang sekat cukup menggunakan terpal. Selain itu saya pasang juga tata suara.




Kepada Daniel saya sampaikan itu tetap seekor burung seriti tetap harus sebab burung itu adalah aset. Biarpun nilai ekonominya rendah karena sarangnya hanya laku murah, namun fungsinya bisa sebagai; mesin tetas dan ibu asuh agar cepat naik di dalam gedung tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar yang baik