Sabtu, 13 Mei 2017

GELOMBANG PENOLAKAN KEDATANGAN FAHRI HAMZAH KARENA DIANGGAP SEBAGAI PROFOKATOR PENGUJAR KEBENCIAN DAN RADIKAL

Usai Ditolak Massa, Fahri Minta Warga Sulawesi Utara Datang ke Gedung DPR RI TribunWow 13 Mei. 2017 21:57 Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/4/2016). TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengajak warga Sulawesi Utara untuk datang ke Jakarta. Hal ini disampaikan Fahri menanggapi penolakan kedatangannya oleh beberapa elemen masyarakat di Manado, Sulawesi Utara. Lebih lanjut, Fahri menginginkan masyarakat Sulawesi Utara datang ke gedung DPR/MPR RI. "Masyarakat Sulut yang ke Jakarta, jangan sungkan mampir ke DPR untuk diskusi lebih lama terutama tentang masalah-masalah kenegaraan," ungkap Fahri, dikutip dari Tribunnews.com. Fahri juga mengungkapkan jika bangsa ini harus berjuang bersama untuk melawan seluruh provokasi dan kebencian. Juga semua masyarakat bisa berhubungan baik antar sesama. "Kita bisa berjalan bersama sebagai bangsa, karena hidup dengan semangat toleransi, kebhinnekaan dan kebersamaan," papar Fahri. Diketahui sebelumnya jika Fahri mendapat penolakan dari beberapa elemen masyarakat di Manado, karena dituding sebagai Sekjen FPI dan pro koruptor. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dodokambey pun mengucapkan terimakasih kepada KA KAMMI karena menghadirkan Fahri Hamzah dalam sebuah acara dialog dengan tema 'Kepemimpinan Muda Yang Bersih dan Antikorupsi' yang digelar di kantor Gubernur Sulawesi Utara, hari ini, Sabtu (13/5/2017). "Semoga Fahri mau berbagi gagasannya tentang Pancasila dan pemberantasan korupsi yang lebih baik," ujar Olly. Unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulawesi Utara Tak mundur usai ditembak pakai gas airmata dan air, massa tolak Fahri Hamzah minta Gubernur Sulut Olly Dondokambey menemui mereka. (TRIBUNMANADO/NIELTON DURADO) Fahri yang tengah mengisi dialog di Kantor Gubernur Sulawesi Utara didemo berjam-jam oleh beberapa elemen masyarakat di luar gedung kantor. Demo yang berlangsung dengan tensi tinggi tersebut berhasil menjebolkan pintu masuk ke halaman kantor gubernur. Bentrokan yang tak terhindarkan ini memaksa kepolisian untuk menembakkan gas air mata. Namun para pengunjuk rasa memberikan balasan dengan melempari petugas dengan batu. Polisi kemudian mengerahkan mobil taktis dan menembakkan air untuk mengurai kerumunan pengunjuk rasa. Bentrokan baru bisa diredakan setelah pemimpin aksi meminta agar massa tidak melakukan tindakan anarkis. "Mari kita menahan diri dan jangan anarkis, kepada aparat mohon kami dimediasi untuk bertemu gubernur," ujar orator lewat pengeras suara, dikutip dari Tribunnews.com. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar yang baik