Kamis, 23 November 2017

KEUTAMAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW


Di dalam kitab “An-Ni’matul Kubra ‘alal ‘Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam” halaman 5-7, karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami (909-974 H. / 1503-1566 M.), cetakan “Maktabah al-Haqiqat” Istambul Turki, diterangkan tentang keutamaan-keutamaan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.

1. Sayyiina Abu Bakar RA. berkata:

من أنفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم كان رفيقي في الجنة

Barangsiapa membelanjakan satu  dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka ia akan menjadi temanku di surga

2. Berkata Sayyidina Umar RA.

من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد أحيا الإسلام

“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.”

3. Berkata Sayyidina Utsman RA.:

من أنفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم فكأنما شهد غزوة بدر وحنين

“Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka seakan-akan ia ikut-serta menyaksikan perang Badar dan Hunain.”

4. Sayyidina Ali RA. berkata:

من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم وكان سببا لقراءته لا يخرج من الدنيا إلا بالإيمان ويدخل الجنة بغير حساب

“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.”

5. Imam Hasan Bashri RA. berkata:

وددت لو كان لي مثل جبل أحد ذهبا فأنفقته على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم

“Aku senang sekali seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk kepentingan memperingati maulid Nabi SAW.”

6. Imam Junaed al-Baghdadi, semoga Allah membersihkan sir (rahasia)-nya, berkata:

من حضر مولد النبي صلى الله عليه وسلم وعظم قدره فقد فاز بالإيمان

“Barangsiapa menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW dan mengagungkan derajat beliau, maka sesungguhnya ia akan memperoleh kebahagian dengan penuh keimanan.”

7. Imam Ma’ruf al-Karkhi, semoga Allah membersihkan sir (rahasia)-nya:

من هيأ طعاما لأجل قراءة مولد النبي صلى الله عليه و سلم و جمع اخوانا و أوقد سراجا و لبس جديدا و تبخر و تعطر تعظيما لمولد النبي صلى الله عليه و سلم حشره الله يوم القيامة مع الفرقة الأولى من النبيين و كان فى أعلى عليين

“Barangsiapa menyediakan makanan untuk pembacaan Maulid Nabi SAW, mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang harum-haruman dan memakai wangi-wangian karena mengagungkan kelahiran Nabi SAW, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama golongan orang-orang yang pertama di kalangan para nabi dan dia akan ditempatkan di syurga yang paling atas (‘Illiyyin).”

8. Imam Fakhruddin ar-Razi berkata:

: ما من شخص قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ملح أو بر أو شيئ أخر من المأكولات الا ظهرت فيه البركة و فى كل شيئ وصل اليه من ذلك المأكول فانه يضطرب و لا يستقر حتى يغفر الله لأكله وان قرئ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ماء فمن شرب من ذلك الماء دخل قلبه ألف نور و رحمة و خرج منه ألف غل و علة و لا يموت ذلك القلب يوم تموت القلوب . و من قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على دراهم مسكوكة فضة كانت أو ذهبا و خلط تلك الدراهم بغيرها و قعت فيها البركة و لا يفتقر صاحبها و لا تفرغ يده ببركة النبي صلى الله عليه و سلم

“Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi saw. ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan tampak keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah akan mengampuni orang yang memakannya.

Dan sekirannya dibacakan maulid Nabi saw. ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki dan penyakit dan tidak akan mati hati tersebut pada hari dimatikannya hati-hati itu.

Dan barangsiapa yang membaca maulid Nabi saw. pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkahan dan pemiliknya tidak akan fakir serta tidak akan kosong tangannya dengan keberkahan Nabi saw.”

9. Imam Syafi’i, semoga Allah merahmatinya, berkata:

من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصادقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم

“Barangsiapa mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi, kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi SAW, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid), dan shalihin (orang-orang yang shaleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na’im.”

10. Imam Sirri Saqathi, semoga Allah membersihkan sir (bathin)-nya:

من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع الا لمحبة النبي صلى الله عليه و سلم . وقد قال صلى الله عليه و سلم : من أحبني كان معي فى الجنة

“Barangsiapa pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw, maka sesungguhnya ia telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi saw. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam syurga.”

11. Imam Jalaluddin as-Suyuthi berkata:

مامن بيت أو مسجد أو محلة قرئ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم إلا حفت الملائكة ذلك البيت أو المسجد أو المحلة وصلت الملائكة على أهل ذلك المكان وعمهم الله تعالى بالرحمة والرضوان.
وأما المطوفون بالنور يعنى جبريل و ميكائيل و اسرافيل و عزرائيل عليهم الصلاة و السلام فانهم يصلون على من كان سببا لقراءة النبي صلى الله عليه و سلم. و قال أيضا: ما من مسلم قرأ فى بيته مولد النبي صلى الله عليه و سلم الا رفع الله سبحانه و تعالى القحط والوباء والحرق والغرق والأفات والبليات والبغض والحسد وعين السوء واللصوص من أهل ذلك البيت فاذا مات هون الله عليه جواب منكر ونكير ويكون فى مقعد صدق عند مليك مقتدر. فمن أراد تعظيم مولد النبي صلى الله عليه وسلم يكفيه هذا القدر. ومن لم يكن عنده تعظيم مولد النبي صلى الله عليه وسلم لو ملأت له الدنيا فى مدحه لم يحرك قلبه فى المحبة له صلى الله عليه وسلم.

“Tidak ada rumah atau masjid atau tempat yg di dalamnya dibacakan maulid Nabi SAW melainkan malaikat akan mengelilingi rumah atau masjid atau tempat itu, mereka akan memintakan ampunan untuk penghuni tempat itu, dan Allah akan melimpahkan rahmat dan keridhaan-Nya kepada mereka.”

Adapun para malaikat yang dikelilingi dengan cahaya adalah malaikat Jibril, Mika’il, Israfil, dan Izra’il as. Karena, sesungguhnya mereka memintakan ampunan kepada Allah swt untuk mereka yang menjadi sebab dibacakannya pembacaan maulid Nabi saw. Dan, dia berkata pula: Tidak ada seorang muslimpun yang dibacakan di dalam rumahnya pembacaan maulid Nabi saw melainkan Allah swt menghilangkan kelaparan, wabah penyakit, kebakaran, tenggelam, bencana, malapetaka, kebencian, hasud, keburukan makhluk, dan pencuri dari penghuni rumah itu. Dan, apabila ia meninggal, maka Allah akan memudahkan jawabannya dari pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dan dia akan berada di tempat duduknya yang benar di sisi penguasa yang berkuasa. Dan, barangsiapa ingin mengagungkan maulid Nabi saw, maka Allah akan mencukupkan derajat ini kepadanya.

Dan, barangsiapa di sisinya tidak ada pengagungan terhadap maulid Nabi saw, seandainya penuh baginya dunia di dalam memuji kepadanya, maka Allah tidak akan menggerakkan hatinya di dalam kecintaannya terhadap Nabi saw.

NABI TERSENYUM TIDAK MARAH

Nabi Tersenyum, Tidak Marah
Oleh: KH. Husein  Muhammad

Seorang santri sarjana, menyampaikan pandangan bahwa kaum muslimin pecah (terbagi) dalam dua aliran penafsiran : tekstual dan kontekstual. Keduanya sering tak menemukan titik temu, bahkan acap bermusuhan, seraya masing-masing mengklaim kebenarannya sendiri-sendiri.

Sesudah bicara sedikit panjang dan bertanya atau konfirmasi : “bagaimana itu ustaz”?. Aku bilang: Cara pandang atau pendekatan tekstual dan kontekstual selalu ada pada setiap zaman dan di manapun. Pada masa Nabi Muhammad masih ada, itu juga sering terjadi. Salah satunya adalah dalam kasus Shalat ‘Ashar di Bani Quraizhah. Ceritanya begini :

Usai perang Khandaq atau Ahzab, Nabi mengumpulkan para sahabatnya. Kepada mereka beliau mengatakan :

لا يصلين احدكم العصر الا فى بنى قريظة

“Jangan lah kalian shalat Ashar, kecuali di Bani Quraizhah”.

Mereka sangat paham kata-kata Nabi itu, karena dinyatakan dengan bahasa yang jelas dan tegas. Bahwa shalat Ashar hanya boleh dilakukan di Bani Quraizhah. Maka merekapun segera berangkat ke arah perkampungan itu. Tetapi di tengah perjalanan mereka melihat ke langit. “Mega merah saga menjelang datang. Bila shalat Ashar di laksanakan di tempat yg diperintahkan Nabi tadi, Mega merah saga, pasti merebak, menghiasi langit. Ini berarti waktu shalat Maghrib sudah masuk.
Waktu shalat Ashar telah habis.

Mereka bingung, gaduh dan berdebat : “Kita harus shalat Ashar di mana?. Di Bani Quraizhah atau di perjalanan?”. Ini temanya.

Masing-masing lalu merenung : “Jika ikut perintah Nabi berarti harus di Bani Quraizhah. Tetapi akibatnya waktunya sdh habis, lewat. Jika “shalat Ashar dikerjakan di tengah perjalanan, akibatnya tidak menuruti perintah Nabi yg sangat jelas itu.

Lalu apa yang terjadi?. Ada sahabat yg shalat di perjalanan, dan ada yg di kampung Bani Quraizhah, sesuai dengan pendekatan/pemahaman masing-masing.

Manakala kemudian bertemu Nabi, mereka menceritakan kejadian itu, sambil meminta pandangan beliau. Siapa di antara dua kelompok itu yang benar. Nabi tersenyum, tidak marah kepada siapapun. “Kalian telah berpikir keras dan utk itu semua kalian mendapat pahala”.
Oh. Betapa bijaksana dan lembutnya Rasulullah Saw.

وفي شرح النووى لصحيح مسلم : فأخذ بعض الصحابة بهذا المفهوم نظراً إلى المعنى لا إلى اللفظ، فصلوا حين خافوا فوت الوقت، وأخذ آخرون بظاهر اللفظ وحقيقته فأخروها. ولم يعنف النبي صلى الله عليه وسلم واحداً من الفريقين لأنهم مجتهدون. ففيه دلالة لمن يقول بالمفهوم والقياس ومراعاة المعنى ولمن يقول بالظاهر أيضاً، وفيه أنه لا يعنف المجتهد فيما فعله باجتهاده إذا بذل وسعه في الاجتهاد، وقد يستدل به على أن كل مجتهد مصيب. انتهى.

SECERCAH TINTA, JALINAN CINTA SEORANG HAMBA DENGAN SANG PECIPTA

"SECERCAH TINTA, JALINAN CINTA SEORANG HAMBA DENGAN SANG PECIPTA" (Buku Karangan Maulana Al Habib Lutfi Bin Ali Bin Yahya)

Alhamdulilah , baru terbit sebuah buku yang sangat luar biasa.  Sebuah buku berjudul “Secercah Tinta, Jalinan Cinta Seorang Hamba”. Buku ini merupakn kumpulan tausiah dan ceramah seorang guru agung kaum tarekat, Maulana Al Habib Lutfi Bin Ali Bin Yahya. Di Mana beliau selalu mengadirkan kesejukan dan keteladanan sekaligus. Satu sikap yang banyak hilang dari negri ini. Ketika setiap hari kita disuguhi oleh media beragam kebobrokan manusia, tanpa di imbanggi contoh-contoh teladan. Kita telah kehilangan  banyak teladan. Sehingga, teladan teladan yang hilang itu harus dihadirkan kembali di tengah tengah kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan keilmuan kita. Tausiah tausiah Al Habib Lutfi  dalam buku ini akan menuntun kita untuk bisa mejadi manusia yang taqwa dalam tengah tengah situasi yang mengelilingi kita saat ini.

Dalam buku ini ada sebuah tausiah Habib Lutfi yang Sederhana namun luar biasa “Kenikmatan sekecil apapun tidak lepas dari Allah SWT. Di samping kenikmatan yang tampak bagi kita, ada pula kenikmatan yang tersembunyi atau bersifat ‘sirr’, seperti orang bersin, orang ‘wahing’, orang kena pilek. Orang kena pilek kemudian bersin, mengapa kita disuruh mengucapkan Alhamdulillah? Karena di dalamn penyakit itu ada nikmat tersendiri. Apa nikmatnya? setiap orang bersin mengeluarkan umbel atau ingus. Ingus itu bersumber dari otak kecil hingga ke ginjal. Lalu rahasianya apa sampai orang bersin disuruh mengucapkan Alhamdulillah? satu, orang bersin menggerakkan jantung yang kurang normal. Kedua, menstabilkan ginjal dan ketiga mengeluarkan segala jenis penyakit yang membahayakan, seperti lepra, kusta dan lain sebagainya, walhasil penyakit-penyakit yang berat itu dikeluarkan pada saat kita bersin, karenanya diperintahkan mengucapkan Alhamdulillah.”
Penjelasan sangat sederhana namun syarat dengan makna.

Dapatkan buku Secercah Tinta yang di tulis oleh Maulana Al-Habib Lutfi bin Yahya.

ANGGOTA BAWASLU DI 185 KABUPATEN/KOTA MENJADI LIMA ANGGOTA


JEJAKNUSANTARA.tk -Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) telah berkonsultasi dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terkait Rancangan Peraturan Bawaslu (Perbawaslu) tentang mekanisme pembentukan, pengangkatan dan pemberhentian jajaran Bawaslu provinsi hingga Panitia Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS). Salah satu norma yang disetujui yakni, dalam proses seleksi anggota Bawaslu kabupaten/kota, tiga anggota Panwas kabupaten/kota terpilih dan tiga pengganti antar waktu (PAW) yang dihasilkan oleh proses seleksi berdasarkan Undang-Undang (UU) No.15/2011 tak perlu mengikuti tes tertulis. Enam orang tersebut hanya mengikuti tes psikologi dan tes wawancara evaluasi di Bawaslu bagi anggota Panwas kabupaten/kota terpilih atau uji kepatutan dan kelayakan bagi PAW. “Cantolan kami adalah Pasal 565 UU No.7/2017. Di situ tertulis sepanjang memenuhi persyaratan. Nah, kemarin tidak ada tes psikologi. Maka kami lakukan tes psikologi,” kata Ketua Bawaslu RI, Abhan, pada rapat dengar pendapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan (21/11).

Peraturan tersebut didukung oleh salah satunya Pimpinan Komisi II dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Lukman Edy. Alasannya, demi asas efisiensi, seleksi pendaftaran baru dilaksanakan dalam waktu dekat, dan sebagai bentuk penghormatan kepada pihak-pihak yang telah menjalankan proses seleksi. “Kalau semuanya dites lagi, biayanya banyak. Dan mereka, ketika duduk sebagai anggota Panwas kabupaten/kota, kan sudah dites juga. Baru lagi ditesnya. Jadi, demi asas efisiensi, tidak usah ikut tes lagi, ikut tahapan terakhir saja, tes psikologi dan wawancara oleh Bawaslu,” tegas Lukman. Aturan ini sempat ditentang oleh Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tagore Abubakar. Ia menyatakan bahwa aturan baru semestinya diberlakukan untuk semua pihak, bukan hanya untuk pihak-pihak tertentu. Setiap warga negara berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti proses seleksi sebagai pejabat negara. Masa keanggotan Panwas kabupaten/kota yang terpilih berdasarkan UU No.15/2017, apabila terpilih kembali, adalah tetap lima tahun. “Misal yang tiga sudah bertugas tadi, apakah dikurangi satu tahun? Tidak, tetap lima tahun seperti yang akan direkrut lagi,” kata Abhan.

Rabu, 22 November 2017

NABI TERSENYUM TIDAK MARAH

Nabi Tersenyum, Tidak Marah
Oleh: KH. Husein  Muhammad

Seorang santri sarjana, menyampaikan pandangan bahwa kaum muslimin pecah (terbagi) dalam dua aliran penafsiran : tekstual dan kontekstual. Keduanya sering tak menemukan titik temu, bahkan acap bermusuhan, seraya masing-masing mengklaim kebenarannya sendiri-sendiri.

Sesudah bicara sedikit panjang dan bertanya atau konfirmasi : “bagaimana itu ustaz”?. Aku bilang: Cara pandang atau pendekatan tekstual dan kontekstual selalu ada pada setiap zaman dan di manapun. Pada masa Nabi Muhammad masih ada, itu juga sering terjadi. Salah satunya adalah dalam kasus Shalat ‘Ashar di Bani Quraizhah. Ceritanya begini :

Usai perang Khandaq atau Ahzab, Nabi mengumpulkan para sahabatnya. Kepada mereka beliau mengatakan :

لا يصلين احدكم العصر الا فى بنى قريظة

“Jangan lah kalian shalat Ashar, kecuali di Bani Quraizhah”.

Mereka sangat paham kata-kata Nabi itu, karena dinyatakan dengan bahasa yang jelas dan tegas. Bahwa shalat Ashar hanya boleh dilakukan di Bani Quraizhah. Maka merekapun segera berangkat ke arah perkampungan itu. Tetapi di tengah perjalanan mereka melihat ke langit. “Mega merah saga menjelang datang. Bila shalat Ashar di laksanakan di tempat yg diperintahkan Nabi tadi, Mega merah saga, pasti merebak, menghiasi langit. Ini berarti waktu shalat Maghrib sudah masuk.
Waktu shalat Ashar telah habis.

Mereka bingung, gaduh dan berdebat : “Kita harus shalat Ashar di mana?. Di Bani Quraizhah atau di perjalanan?”. Ini temanya.

Masing-masing lalu merenung : “Jika ikut perintah Nabi berarti harus di Bani Quraizhah. Tetapi akibatnya waktunya sdh habis, lewat. Jika “shalat Ashar dikerjakan di tengah perjalanan, akibatnya tidak menuruti perintah Nabi yg sangat jelas itu.

Lalu apa yang terjadi?. Ada sahabat yg shalat di perjalanan, dan ada yg di kampung Bani Quraizhah, sesuai dengan pendekatan/pemahaman masing-masing.

Manakala kemudian bertemu Nabi, mereka menceritakan kejadian itu, sambil meminta pandangan beliau. Siapa di antara dua kelompok itu yang benar. Nabi tersenyum, tidak marah kepada siapapun. “Kalian telah berpikir keras dan utk itu semua kalian mendapat pahala”.
Oh. Betapa bijaksana dan lembutnya Rasulullah Saw.

وفي شرح النووى لصحيح مسلم : فأخذ بعض الصحابة بهذا المفهوم نظراً إلى المعنى لا إلى اللفظ، فصلوا حين خافوا فوت الوقت، وأخذ آخرون بظاهر اللفظ وحقيقته فأخروها. ولم يعنف النبي صلى الله عليه وسلم واحداً من الفريقين لأنهم مجتهدون. ففيه دلالة لمن يقول بالمفهوم والقياس ومراعاة المعنى ولمن يقول بالظاهر أيضاً، وفيه أنه لا يعنف المجتهد فيما فعله باجتهاده إذا بذل وسعه في الاجتهاد، وقد يستدل به على أن كل مجتهد مصيب. انتهى.

Selasa, 21 November 2017

Santri Nusantara Galang Donasi Untuk Bantu Kiai Yang Divonis 8 Tahun-Denda Rp11 M


SEMARANG | JEJAKNUSANTARA.tk – Dewan Koordinator Nasional (DKN) Laskar Santri Nusantara menggalang donasi untuk membebaskan Kiai Nur Aziz, tokoh NU asal Desa Surokonto, Kecamatan Pageruyung, Kendal, Jateng. Kiai 45 tahun itu disebut dikriminalisasi dalam kasus tukar guling lahan antara PT Semen Indonesia dan Perhutani.

Ketua Umum DKN Laskar Santri Nusantara Didik Setiawan mengatakan, koin yang terkumpul tersebut nantinya akan diserahkan ke pengadilan, menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi dari jaksa sehingga diputuskan para terdakwa, termasuk Kiai Nur Aziz dihukum delapan tahun penjara serta denda Rp 11 miliar.

“Laskar Santri Nusantara akan membentuk gerakan Koin untuk Kiai Nur Azis untuk meringankan tuntutan vonis denda Rp 11 miliar oleh pengadilan.” Demikian kata Didik Setiawan dalam keterangan persnya, Minggu (19/11) petang.

Didik mendesak pemerintah agar membebaskan Kiai Nur Azis beserta dua petani lainnya, Sutrisno Rusmin (64) dan Mujiyono (40), dari semua tuntutan. Pihaknya juga menuntut pemerintah, dalam hal ini PT Perhutani, mengembalikan tanah garapan yang menjadi hak masyarakat.

Kasus ini, lanjut dia, menunjukkan bahwa reformasi agraria yang selama ini menjadi salah satu janji Nawacita pemerintahan Joko Widodo telah dicederai.

Untuk itu, pihaknya menyerukan agar semua organisasi petani untuk bersama-sama memperjuangkan nasib ketiga pejuang agraria ini dengan mengedepankan kemanusiaan dan keadilan. “Kami menuntut gubernur, menteri, hingga presiden harus bertanggung jawab atas pembiaran kasus ini. Hentikan diskriminasi terhadap rakyat petani,” ujar Didik.

Menurut dia, realisasi janji Nawacita berupa swasembada pangan harus diikuti dengan kebebasan akan hak-hak petani.Jika seruan ini tidak mendapatkan respons yang semestinya, DKN Laskar Nusantara yang notabene adalah para pemilih pemula pada Pemilu Serentak 2019 mendatang mengancam akan jadi golput.

“Laskar Santri Nusantara akan terus mengampanyekan untuk golput dan stop bayar pajak. Sebab, kami merasa bahwa kemakmuran negeri yang diberi untuk rakyat hanya dinikmati oleh para elite dan konglomerat saja,” ucap dia.

Sementara itu, Koordinator Laskar Santri Nusantara Jawa Tengah Muhammad Irsyad mengatakan, jajaran LSN Jawa Tengah siap melaksanakan instruksi ketua umum untuk menggalang donasi bagi Kiai Nur Aziz. “Saat ini kami sudah terbentuk di 28 kabupaten/kota di Jawa Tengah, siap melaksanakan perintah ini,” kata Irsyad.

Kronologi Kriminalisasi

Berdasarkan catatan DKN Laskar Santri Nusantara, Kiai Nur Aziz bersama dua warga lainnya pada awal Mei 2017 ditetapkan sebagai tersangka. Tuduhannya pembalakan liar dan penyerobotan lahan yang ditetapkan sebagai kawasan hutan.

Nur Aziz yang juga ketua Paguyuban Petani Kendal menghadapi proses kriminalisasi karena menggarap lahan di sekitar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan hutan oleh Perhutani. Padahal, menurut Nur Aziz, Surat Keputusan Menteri Kehutanan terkait penetapan kawasan hutan di Surokononto Wetan tidak sah karena tidak clean and clear.

Lahan tersebut sebenarnya adalah lahan pengganti untuk Perhutani karena lahan Perhutani yang berada di Rembang dijadikan pabrik oleh PT Semen Indonesia. PT Semen Indonesia mendapatkan lahan pengganti untuk Perhutani di Desa Surokonto dengan cara membeli dari BUMN perkebunan karet PT Sumur Pitu.

Lahan pengganti seluas 125 hektare adalah lahan negara yang dikelola PT Sumur Pitu dengan sertifikat Hak Guna Usaha (HGU). Perusahaan tersebut awalnya memegang HGU, tetapi telantar sejak tahun 1972, kemudian warga menggarap lahan tersebut.

Luas tanah di Desa Surokonto Wetan 127 hektare, dikelola 460 petani. Total ada 400 hektare di tiga desa dan dua kecamatan yang menjadi lahan tukar guling. Yaitu dua desa di Kecamatan Pageruyun dan dua desa di Kecamatan Weleri.

Pada Januari 2015, Nur Aziz dan kawan-kawan menggalang petani untuk menolak tukar guling lahan tersebut. Penolakan itu berbuntut panjang, Nur Aziz dan kawan-kawan dilaporkan ke polisi hingga berproses ke pengadilan.

Dalam proses hukumnya, Nur Aziz dan dua kawannya dibawa ke meja hijau. Mereka menjalani sidang di PN Kendal dan dijerat Pasal 94 ayat 1 UU Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (UU P3H).

Vonis dijatuhkan tanggal 18 Januari 2017 dan berlanjut ke pengajuan kasasi. Akhirnya Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi dari jaksa sehingga diputuskan para terdakwa dihukum delapan tahun penjara.

Pertemuan PBNU-Aktivis

Sebelumnya, NU mengadakan pertemuan dengan para aktivis untuk membela dan meminta pemerintah untuk membebaskan Kiai Nur Azis. Pada pertemuan di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (14/11) lalu, pihak PBNU diwakili Katib Aam KH Yahya C Staquf. Sementara dari para aktivis hadir Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, Pokja Reforma Agraria KSP Tri Chandra Aprianto. Berikutnya, Ketua YLBHI Bidang Advokasi Muhamad Isnur, Ketua YLBHI Bidang Manajemen Pengetahuan Siti Rahma Mary. Kemudian, anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PKB Benny Karnadi. Juga, tokoh Sedulur Sikep Gunretno dan pengurus Lakpesdam NU Kabupaten Batang Saiful Huda Shodiq.

Kiai yang disapa Gus Yahya itu mengatakan, PBNU dan para aktivis menilai hukum yang menimpa kedua warga itu tidak adil.  “PBNU meminta segera diupayakan agar Pak Azis bisa bebas secepatnya,” tegasnya. “Karena dari semua sudut tinjauan, Pak Azis tidak pantas dengan hukuman seperti itu,” tegasnya.

Bahkan, kalaupun seandainya ada kesalahan secara formal yang dilakukan Kiai Azis dan warga Surokonto, mereka tak pantas mendapat hukuman 8 tahun dan denda miliaran. Hukuman semacam itu, lanjut kiai asal Rembang, Jawa Tengah, ini adalah penindasan kepada rakyat dan petani kecil. “Saya curiga ada yang ingin menakut-nakuti petani kecil supaya tidak berani memperjuangkan hak-haknya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Minggu (5/10) lalu, Gus Yahya sempat menjenguk dua warga tersebut di penjara Kendal.  “Saya akan melaporkan masalah ini ke PBNU agar ditindaklanjuti dengan advokasi intensif bagi kepentingan Bapak Nur Aziz dan Bapak Sutrisno Rusmin,” kata Gus Yahya.

Ia juga menerima sejumlah informasi yang memicu tanda tanya terkait kasus tukar guling lahan antara PT Semen Indonesia dan Perhutani itu sendiri. “Saya akan terus mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai hal ini. Apabila ada bukti-bukti tindakan illegal oleh pihak tertentu, saya akan menjajaki kemungkinan gugatan clash-action terhadap pihak-pihak terkait,” tandas Gus Yahya.

Sumber:Data.co

"MELIHAT PAPUA JANGAN HANYA DARI JAKARTA"


Jakarta,Jejaknusantara.tk– Dugaan adanya penyanderaan dua desa di Papua tengah menjadi perbincangan publik. Hal tersebut membuat salah satu anggota DPR asal Papua, Jimmy Demianus buka suara.
Anggota DPR dari fraksi PDIP itu meminta masyarakat untuk tidak melihat Papua dari satu arah. Dia mengaku setuju jika segala sesuatu yang melanggar atau bertentangan dengan NKRI apalagi yang berhubungan dengan senjata harus ditumpas. Namun, untuk masalah penyanderaan Papua ini, dia menginginkan ada tim pencari fakta untuk membuktikan apa yang sebenarnya terjadi pada Papua.
“Jangan melihat Papua dari Jakarta saja. Kita juga harus cari tahu apakah senjata yang mereka dapatkan itu rampasan? Menurut saya itu ada yang memasok senjata,” Kata Jimmy, saat sidang paripurna, Gedung DPR RI, Rabu (15/11). Jimmy juga menambahkan agar jangan semua peristiswa yang terjadi di Papua dituduhkan kepada Organiasai Papua Merdeka.
“Peristiwa ini mari kita cari lihat, apa yang diperebutkan di sana. Karena cerita yang dari pemerintah dan rakyat di sana berbeda,” ujarnya.
Sebelumnya beredar kabar bahwa ada sebuah penyanderaan terhadap warga dua desa di Papua oleh kelompok bersenjata. Lokasi penyenderaan itu dilaporkan berada di dekat tambang Freeport.
Sejauh ini, sudah ada 700 personil angkatan darat disiagakan untuk memantau di tempat kejadian. Adapun jumlah penduduk yang disandera mencapai 1300 orang. Kepolisian setempat menyatakan bahwa mereka tak boleh meninggalkan desa. Sebaliknya, kelompok yang dituding melakukan penyenderaan berjumlah 20 orang.
Kejadian ini sendiri masih simpang siur. Sebab, beberapa tokoh di Papua menyebut bahwa kabar penyanderaan itu tidak benar.

DIPINDAH KE RUTAN SETYA NOVANTO KENAKAN SERAGAM ORANGE

JEJAKNUSANTARA.tk - Ketua DPR sekaligus terdakwa kasus dugaan korupsi dana KTP elektonik, Setya Novanto, sudah memakai rompi berwarna oranye khas tahanan KPK, ketika dipindahkan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ke rumah tahanan (rutan), Minggu (19/11/2017) tengah malam.
Setnov tiba di KPK sekitar pukul 23.30 WIB. Setnov turun dari mobil dengan pengawalan ketat penyidik KPK.
Setelah turun dari mobil yang membawanya dari RSCM, Setnov langsung didudukkan di kursi roda yang sudah disiapkan.
Dahi bagian kanan Setnov tampak berwarna biru keungu-unguan. Sementara dahi bagian kiri terdapat bekas perban.
Awak media yang sudah menunggu kedatangannya, langsung ’menyerbu’ Setnov untuk meminta pernyataan.
Namun, Setnov tak mau memberikan pernyataan apa pun kepada media. Ia dan penyidik KPK langsung masuk ke gedung.
Sebelumnya, dalam konferensi pers KPK di RSCM, Direktur Utama RSCM dr Soejono mengatakan tak lagi ada indikasi Setnov memerlukan rawat inap.
”Sejak Jumat (17/11) lalu, pasien atas nama SN dikirim ke sini untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan. Jumat sampai Minggu hari ini sudah dilakukan wawancara medis, pemeriksaan jasmani, dan lainnya untuk menyimpulkan kondisi kesehataannya,” kata dr Soejono.
”Dalam laporan tertulis kami, yang sudah diberikan kepada KPK, bahwa pasien SN sudah tak lagi ada indikasi untuk dirawat inap,” tegasnya.
Alhasil, Setnov pada tengah malam ini juga dipindahkan dari RSCM ke Rumah Tahanan KPK, di Kuningan, Jakarta Selatan.

PENCETUS KALIMAT WALLOHUL MUWAFIQ ILLA AQMAMITH THORIEQ

JEJAKNUSANTARA.TK - Kalimat penutup pidato dan surat-menyurat khas warga NU sebelum salam penutupan. Arti harfiahnya: “Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya.” Istilah ini diciptakan oleh KH Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa Tengah.

Sebelum menciptakan kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq, Kiai Ahmad telah menciptakan istilah Billahit taufiq wal-hidayah. Namun karena Billahit taufiq wal hidayah kemudian digunakan oleh hampir semua kalangan umat Islam, maka ia merasa kekhasan untuk orang NU tidak ada lagi.

Untuk itu ia menciptakan istilah baru, Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq yang dirasakan cukup sulit ditirukan oleh orang non-NU.

Lihat; CARA MENGENALI HOAX

KH Ahmad Abdul Hamid adalah salah satu ulama kharismatik di Jawa Tengah. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren al-Hidayah dan Imam Masjid Besar Kendal. Karena peran dan ketokohannya, masyarakat Kendal menyebutnya sebagai “Bapak Kabupaten Kendal”.

Kiprah Kiai Ahmad, demikian panggilannya sehari-hari, di lingkungan NU dimulai dari tingkat daerah sampai PBNU. Beberapa posisi penting di NU yang pernah didudukinya adalah Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kendal, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah (dengan Katib KH Sahal Mahfudz), dan terakhir sebagai Mustasyar PBNU. Ia juga tercatat sebagai distributor majalah Berita NO, yang terbit tahun 1930an. Dalam sebuah tulisan, Kiai Sahal Mahfudz menyebutkan bahwa Kiai Ahmad menyimpan dokumen-dokumen majalah NU seperti Buletin LINO (Lailatul Ijtima' Nadhlatoel Oelama).

Kiai Ahmad termasuk sangat produktif menulis dan menerjemahkan kitab-kitab. Kitab-kitabnya umumnya ditulis dalam bahasa Jawa dengan tulisan Arab Pegon. Salah satu tulisannya yang cukup fenomenal adalah terjemahan Qanun Asasi Hadlratus Syech KH Hasyim Asy’ari yang ia terjemahkan atas permintaan Sekretaris Jenderal PBNU Prof. KH Saifudin Zuhri.

Terjemahan tersebut telah dimulai oleh KH Mahfud Sidiq, tetapi tidak selesai sehingga PBNU meminta Kiai Ahmad untuk menyelesaikannya. Terjemahan itu oleh Kiai Ahmad dinamakan Ihyau Amalil Fudlala’ Fi Tarjamati Muqaddimatil Qanunil Asasi li-Jam’iyati Nahdlatil Ulama.

KH Ahmad Abdul Hamid wafat pada 14 Februari 1998 bertepatan dengan  16 Syawal 1418 H.

Lihat juga; setya novanto resmi mermaid tahanan

SETYA NOVANTO RESMI MENJADI TAHANAN KPK

JEJAKNUSANTARA.tk
Setelah turun dari mobil yang membawanya dari RSCM, Setnov langsung didudukkan di kursi roda yang sudah disiapkan.

Tersangka Setya Novanto di giring dengan kursi roda untuk masuk ke ruang Tahanan KPK Jakarta, Minggu (19/11) malam. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Suara.com - Ketua DPR sekaligus terdakwa kasus dugaan korupsi dana KTP elektonik, Setya Novanto, sudah memakai rompi berwarna oranye khas tahanan KPK, ketika dipindahkan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ke rumah tahanan (rutan), Minggu (19/11/2017) tengah malam.
Setnov tiba di KPK sekitar pukul 23.30 WIB. Setnov turun dari mobil dengan pengawalan ketat penyidik KPK.
Setelah turun dari mobil yang membawanya dari RSCM, Setnov langsung didudukkan di kursi roda yang sudah disiapkan.
Dahi bagian kanan Setnov tampak berwarna biru keungu-unguan. Sementara dahi bagian kiri terdapat bekas perban.
Awak media yang sudah menunggu kedatangannya, langsung ’menyerbu’ Setnov untuk meminta pernyataan.
Namun, Setnov tak mau memberikan pernyataan apa pun kepada media. Ia dan penyidik KPK langsung masuk ke gedung.
Sebelumnya, dalam konferensi pers KPK di RSCM, Direktur Utama RSCM dr Soejono mengatakan tak lagi ada indikasi Setnov memerlukan rawat inap.
”Sejak Jumat (17/11) lalu, pasien atas nama SN dikirim ke sini untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan. Jumat sampai Minggu hari ini sudah dilakukan wawancara medis, pemeriksaan jasmani, dan lainnya untuk menyimpulkan kondisi kesehataannya,” kata dr Soejono.
”Dalam laporan tertulis kami, yang sudah diberikan kepada KPK, bahwa pasien SN sudah tak lagi ada indikasi untuk dirawat inap,” tegasnya.
Alhasil, Setnov pada tengah malam ini juga dipindahkan dari RSCM ke Rumah Tahanan KPK, di Kuningan, Jakarta Selatan.

Senin, 20 November 2017

MENGHADAPI MURID YANG BODOH


Diceritakan dalam kitab Thobaqotus Syafi'iyyah bahwa Ar Robī' bin Sulaiman ra. itu termasuk santri yang lelet alias susah paham, maka kadang pernah gurunya, yaitu Imam Asy Syafi'i ra., harus mengulangi satu masalah sampai 40 kali, itupun masih belum juga paham, lalu dia pun meninggalkan majlis itu karena merasa malu. Kemudian Sang Guru memanggilnya dan mem-privat beliau pelajaran tadi hingga paham. Imam Asy Syafi'i berkata : "Hai Robi', seandainya aku bisa memberimu ilmu semudah menyuapkan makanan, niscaya sudah aku lakukan."
Diriwayatkan Imam Al Baihaqi dalam Manaqib Asy Syafi'i. Imam Al Ajuri dalam kitabnya, Akhlakul Ulama, berkata : "Maka seorang guru harus ekstra sabar pada muridnya yang sulit paham, jangan kasar dan menghinanya sehingga membuat dia malu untuk belajar. Karena anda tidak tahu mana diantara murid2 itu yang nanti akan menjadi murid paling berguna bagimu."
Dan benarlah apa yang dikatakan Imam Al Ajuri, Robi' inilah yang menjadi rowi utama Imam Asy Syafi'i, bahkan menurut ulama, jika ada perbedaan antara Imam Robi' dan Imam Muzani maka Imam Robi' lah yang dimenangkan.
==============
Ada satu kisah dari Waliyulloh Agung dari Pasuruan, Kiai Hamid, tentang bagaimana seharusnya seorang guru menghadapi murid yang tidak sesuai dengan harapannya seperti di atas.
Suatu hari di sekitar tahun 60-an, salah seorang santri beliau yang menjadi pimpinan GP Ansor Cabang Pasuruan nyaris putus asa dalam kaderisasi di ranting-ranting. Pasalnya, dari 100 lulusan pelatihan, paling hanya ada 3-5 orang kader saja yg betul-betul bisa diandalkan. Dalam kegalauannya ini, si santri memutuskan sowan pada Kiai Hamid dahulu untuk konsultasi.
Saat dia sowan, sembari menunjuk pada pohon-pohon kelapa yang berbanjar di pekarangan rumah, Kiai Hamid berkata panjang lebar.
"Aku menanam pohon ini, yang aku butuhkan itu buah kelapanya. Ternyata yang keluar pertama kali malah blarak, bukan kelapa. Setelah itu glugu, baru setelah beberapa waktu keluar mancung. Mancung pecah, nongol manggar, yang (sebagian rontok lalu sisanya) kemudian jadi bluluk, terus (banyak yang rontok juga dan sisanya) jadi cengkir, terus (sebagian lagi) jadi degan, baru kemudian jadi kelapa. Lho setelah jadi kelapa pun masih ada saput, batok, kulit tipis (yang semua itu bukan yg saya butuhkan tadi). Lantas, ketika mau diambil santannya, masih harus diparut kemudian diperas. Yang jadi santan tinggal sedikit. Lha itu sunnatulloh. Lha yang 95 orang kader itu, carilah, jadi apa dia. Glugu bisa dipakai untuk perkakas rumah, blarak untuk ketupat."
Kalau inginnya mencetak orang 'alim, tidak bisa diharapkan bahwa semua murid di kelas itu bakal jadi 'alim semua. Pasti ada seleksi alam, akan ada proses pengerucutan. Meski begitu, bukan berarti pendidikan itu gagal. Katakanlah yang jadi hanya 5 %, tapi yang lain bukan lantas terbuang percuma. Yang lain tetap berguna, tapi untuk fungsi lain, untuk peran lain. (dari buku Percik-percik Keteladanan Kiai Hamid Pasuruan)
Semoga bermanfaat

Minggu, 19 November 2017

AKBAR TANJUNG DESAK GOLKAR CARI PENGGANTI SETYA NOVANTO

JEJAKNUSANTARA.TK, Jakarta – Semakin anjloknya elektabilitas Partai Golkar akibat dari ditetapkannya Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi mega proyek kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP) menimbulkan desakan dari internal Golkar untuk segera melaksanakan Munaslub.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung mengatakan status tersangka Setya Novanto memiliki dampak terhadap Pilkada Serentak 2018.

“Saya kira pasti ada dampaknya, apalagi kalau seandainya kita tidak menemukan satu solusi untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Akbar, Jakarta Selasa (14/11)

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada seluruh elit Partai Golkar untuk segera mengatasi persoalan yang sedang dihadapi oleh Golkar dengan mengganti kepeminpinan partai berlambang beringin itu.

“Khususnya tekad kita untuk bangkit kembali. Untuk bangkit kembali ya tentu harus ada kepemimpinan baru. Kalau tidak ada kepemimpinan baru bagaimana bisa bangkit kembali. Ya saya harus menyatakan begitu,” kata Akbar.

Menurut Akbar, satu-satunya cara untuk mengatasi persoalan Golkar harus ada perubahan kepemimpinan Partai Golkar. “Saya kira satu-satunya cara adalah bagaimana supaya Golkar ini secara organisasi memiliki solidaritas yang tinggi, terkonsolidasi dengan baik dan juga terjadi adanya perubahan dalam kepemimpinan,” paparnya

Selain itu, politisi senior Partai Golkar itu menyatakan jika nanti terjadi Munas, Ia meminta agar calon pemimpin Partai Golkar memiliki kapabalitas sehingga bisa dipercaya publik sebagai sosok pemimpin yang baik dan benar.

“Kalau pemimpinya di mata publik, katakanlah tidak acceptabel , bisa mengakibatkan tren publik juga memberikan penilaian terhadap Golkar juga mengalami penurunan,” pungkasnya.

Jumat, 17 November 2017

Mereka Yang Ingin Papua Merdeka Hanya Buang-buang Energi

Lenis kogoya
Manokwari,  JEJAKNUSANTARA.TK– Menanggapi isu pergerakan siparatis di tanah Papua yakni Papua Merdeka, Lenis Kogoya, selaku staf khusus Presiden mengungkapkan berbicara Papua Merdeka hanya membuang energi.
Pasalnya, Kogoya mengklaim bahwa semua kelompok anti pembangunan yang menamakan dirinya Organisasi Papua Merdeka, di tanah Papua sudah ditemui oleh Presiden Joko Widodo, bahkan pertemuan itu dilakukan di markas OPM.
“Presiden sudah masuk ke Papua dan bertemu kelompok OPM, bahkan mereka sudah memasuki tempat rawan markas OPM di sana dan presiden tidak pernah takut kepada siapa pun, kecuali takut kepada Tuhan,” kata Kogoya kepada wartawan, di Manokwari.
Kemudian, di sela sela pertemuan, Kogoya juga berpendapat bahwa menurutnya membangun Papua harus dengan hati bukan dengan cara-cara kekerasan.
“Papua sudah merdeka dalam berbagai hal, misalnya pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sementara kalau bicara tentang Papua merdeka, hal itu ada di tangan Tuhan,”beber Kogoya.
Oleh sebab itu, dirinya mengutarakan bahwa setiap masalah yang terjadi di Tanah Papua jangan dilihat dari sisi negatifnya, namun marilah lihat dari sisi positif seperti kemajuan strata sosial dan peningkatan infrastruktur.
Selain itu Lenis juga angkat bicara soal petisi yang diserahkan kepada PBB. Menurutnya hal tersebut hanyalah bualan politik dan tidak akan memberikan pengaruh apapun, karena sudah jelas PBB mengakui Papua sebagai bagian tak terpisahkan dari Indonesia serta memiliki hak yang sama bahkan lebih dari yang lain.
“Di tanah Papua ini dipimpin oleh Orang Papua sendiri, Gubernur Orang Papua, Bupati Orang Papua, maka seharusnya Orang Papua sendiri yang membangun Papua. Sedangkan berbicara tentang Papua Merdeka sejak 1977 sampai sekarang belum selesai dan hanya membuang energi saja,” jelas Lenis kogoya.