Senin, 15 Oktober 2018

Macan Asia Telah Terbangun dengan teknologi Kendaraan Militer Paling Ditakuti Dunia


JejakNUsantara:Sejarah pengembangan Panser Pindad ini dimulai pada tahun 2003 sebagai hasil dari meningkatnya intervensi militer di provinsi Aceh. Selama Operasi Militer di Aceh, TNI Angkatan Darat meminta kendaraan angkut personel yang amatlah mendesak untuk transportasi pasukan.

Pindad merespon permintaan ini tahun 2004, dengan APR-1V (Angkut Personel Ringan) sebuah kendaraan lapis baja yang berbasis sasis truk Isuzu. Tetapi, order selanjutnya untuk 26 kendaraan lanjutanya dibatalkan karena Tsunami 2004.

Sumber: http://www.military-today.com/apc/anoa_l1.jpg

Pindad meneruskan pengembangan APS dengan bantuan dari BPPT. Purwarupa berikutnya adalah Pindad APS-1, sebuah rancangan 6x6 yang didasarkan dari sasi truk Perkasa buatan PT Texmaco. Meskipun tidak dipilih untuk diproduksi, pengalaman yang didapat dari pengembangan APS-1 meyakinkan Tentara Nasional Indonesia untuk memberi lampu hijau kepada Pindad untuk membuat generasi selanjutnya dari ranpur Panser, Pindad APS-2 dengan ongkos produksi sebesar 600 juta rupiah perbuah.

Anoa operator personel lapis baja Indonesia dikembangkan oleh Pindad. Pengembangannya dimulai pada tahun 2004. APC ini dinamai berdasarkan jenis kerbau Indonesia. Ini juga disebut sebagai APS-3. Prototipe pertama kendaraan lapis baja ini terungkap pada tahun 2006. Ini menyerupai VAB 6x6 Prancis. Produksi dimulai pada tahun 2008. Sebanyak 150 dari APC ini direncanakan akan diproduksi untuk Angkatan Darat Indonesia. Beberapa negara menunjukkan minat mereka untuk membeli Anoa. Beberapa sumber mengklaim bahwa Oman memesan 200 dari APC ini.

Hull armour dari Anoa memberikan perlindungan menyeluruh terhadap 7,62 mm armour piercing round. Lantai Hull tahan ledakan tambang 8 kg anti-tank. Dalam rangka tempur kaca depan depan ditutupi dengan jendela lapis baja untuk meningkatkan perlindungan.

Sumber: http://www.military-today.com/apc/anoa_l2.jpg

Pembawa personel lapis baja Pindad Anoa pada dasarnya dilengkapi dengan kubah yang terlindung, yang memasang senapan mesin 12,7 mm atau peluncur granat otomatis 40 mm. Kubah ini mampu berputar 360 °.

APC ini memiliki tiga awak, termasuk komandan, penembak dan pengemudi. Ini mengakomodasi hingga 10 infanteri lengkap. Komandan dan pengemudi masuk dan meninggalkan kendaraan melalui pintu samping, sementara pasukan turun melalui pintu belakang atau atap menetas. Ada banyak port yang menembak dengan blok penglihatan terkait, disediakan untuk penghuni.

The Anoa 6x6 APC menggunakan mesin Renault dan transmisi, namun pilihan pribumi sedang dikembangkan sebagai pengganti. Mesin terletak di bagian depan lambung, di belakang pengemudi. Kendaraan ini didukung oleh Renault MIDR 062045 turbocharged diesel, mengembangkan 320 hp. Anoa memiliki sistem inflasi ban sentral. APC ini tidak amfibi.

Tahun 2006 Pindad dan BPPT memulai pengembangan APS-3 yang tidak hanya bisa bermanuver di darat tetapi juga di perairan dangkal dan danau. Pengembangan ini menghasilkan varian 4x4, dan selanjutnya disempurnakan untuk diaplikasikan kemampuan amfibinya untuk varian 6x6. Ujicoba purwarupa pertama dilakukan awal tahun 2007, dan pada 10 Agustus 2008, 10 panser pertama APS-3 ANOA diproduksi. Tahun 2009, panser pertama diserahterimahkan kepada kementrian pertahanan.

Sumber: http://www.military-today.com/apc/anoa_l3.jpg

Karena performa ANOA yang bagus dan program kemandirian alutsista yang sedang digalakkan oleh Departemen Pertahanan Pindad melanjutkan pengembangan kendaraan-kendaraan tempur yang berbasis dari templat ANOA seperti varian logistik, recovery, ambulansmaupun varian kombatan yang bukan lagi dikategorikan sebagai kendaraan angkut personel seperti ANOA IFV dan ANOA Kanon.

Pada kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Syafrie Syamsudin pada tanggal 20 Desember 2011, telah dimunculkan wujud terbaru dari varian ANOA yaitu varian kanon (yang diperbaharui) dan varian beroda rantai. Varian beroda rantai ini tidak seperti varian kanon, masih termasuk sebagai ranpur angkut personel, perbedaan ada pada wujud dan spesifikasi dan bukanlah peran dalam pertempuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar yang baik