Minggu, 03 November 2019
Diduga Masalah Utang, Makelar Sapi Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke Kali
Jumat, 01 November 2019
Minggu, 20 Oktober 2019
Santri dan Sejarah TNI
TKR (Tentara Keamanan Rakyat) pertama dibentuk pada 5 Oktober 1945, yang nantinya menjadi TNI. Dan komandan divisi pertama TKR itu bernama Kolonel KH. Sam’un, pengasuh pesantren di Banten. Komandan divisi ketiga masih Kyai, yakni kolonel KH. Arwiji Kartawinata (Tasikmalaya). Sampai tingkat resimen Kyai juga yang memimpin.
Fakta, resimen 17 dipimpin oleh Letnan Kolonel KH. Iskandar Idris. Resimen 8 dipimpin Letnan Kolonel KH. Yunus Anis. Di batalyon pun banyak komandan Kyai. Komandan batalyon TKR Malang misalnya, dipimpin Mayor KH. Iskandar
Sulaiman yang saat itu menjabat Rais Suriyah NU Kabupaten Malang. Ini dokumen arsip nasional, ada Sekretariat Negara dan TNI.
Tapi semua data itu tidak ada di buku bacaan anak SD/SMP/SMA. Seolah tidak ada peran Kyai. KH. Hasyim Asy'ari yang ditetapkan pahlawan oleh Bung Karno pun tidak ditulis. Jadi jasa para Kyai dan santri memang dulu disingkirkan betul dari sejarah berdirinya Republik Indonesia ini.
Waktu itu, Indonesia baru berdiri. Tidak ada duit untuk bayar tentara. Hanya para Kyai dengan santri-santri yang menjadi tentara dan mau berjuang sebagai militer tanpa bayaran. Hanya para Kyai, dengan tentara-tentara Hizbulloh yang mau korban nyawa tanpa dibayar. Sampai sekarang pun, NU masih punya tentara swasta namanya Banser, ya gak dibayar.
Tentara itu baru menerima bayaran pada tahun 1950. Selama perjuangan 45 sampai di tahun 50-an itu, tidak ada tentara yang dibayar negara.
Kalau mau mikir, 10 November Surabaya adalah peristiwa paling aneh dalam sejarah. Kenapa? Kok bisa ada pertempuran besar yg terjadi setelah perang dunia selesai 15 Agustus.
Sebelum pertempuran 10 November, ternyata ada perang 4 hari di Surabaya. Tanggal 26, 27, 28, 29 Oktober 1945. Kok ‘ujug-ujug’ muncul perang 4 hari ceritanya gimana? Jawabnya: Karena sebelum tanggal 26 Oktober, Surabaya bergolak, setelah ada fatwa Resolusi Jihad PBNU pada tanggal 22 Oktober. Kini diperingati sbg Hari Santri.
Tentara Inggris sendiri aslinya tidak pernah berfikir akan perang dan bertempur dengan penduduk Surabaya. Perang sudah selesai kok, Begitu pikirnya. Tapi karena masyarakat Surabaya terpengaruh fatwa dan resolusi jihad, mereka nyerang Inggris, yang waktu itu mendarat di Surabaya. Sejarah inilah yang selama ini ditutupi.
Jika resolusi jihad ditutupi, orang yang membaca sekilas peristiwa 10 November akan menyebut tentara Inggris ‘ora waras’. Ngapain Ngebomi kota Surabaya tanpa sebab? Tapi kalau melihat rangkaian dari resolusi jihad, baru masuk akal; “O ya, mereka marah karena jenderal dan pasukannya dibunuh arek-arek Bonek Suroboyo”.
Fatwa Jihad muncul karena Presiden Soekarno meminta fatwa kepada
PBNU: apa yg harus dilakukan warga Negara Indonesia kalau diserang musuh, mengingat Belanda ingin kembali menguasai. Bung Karno juga menyatakan bagaimana cara agar Negara Indonesia diakui dunia. Sejak diproklamasikan 17 Agustus, tidak ada satupun negara di dunia yang mau mengakui.
Oleh dunia, Indonesia diberitakan sebagai Negara boneka bikinan Jepang. Bukan atas kehendak rakyat. Artinya, Indonesia disebut sebagai negara yang tidak dibela rakyat. Fatwa dan Resolusi Jihad lalu dimunculkan oleh PBNU. Gara-gara itu, Inggris yang mau datang 25 Oktober tidak diperbolehkan masuk Surabaya karena penduduk Surabaya sudah siap perang.
Ternyata sore hari, Gubernur Jawa Timur mempersilakan. “Silahkan Inggris masuk tapi di tempat yang secukupnya saja”. Ditunjukkanlah beberapa lokasi, kemudian mereka masuk. Tanggal 26 Oktober, ternyata Inggris malah membangun banyak pos-pos pertahanan dengan karung-karung pasir yang ditumpuk & diisi senapan mesin.
“Lho, ini apa maunya Inggris. Kan sudah tersiar kabar luas kalau Belanda akan kembali menguasai Indonesia dengan membonceng tentara Inggris”, begitu kata arek-arek. Pada 26 Oktober sore hari, pos pertahanan itu diserang massa. Penduduk Surabaya dari kampung-kampung keluar ‘nawur’ pasukan inggris. “Ayo ‘tawur.. tawuran..’!”
Para pelaku mengatakan, itu bukan perang mas, tapi tawuran. Kenapa? Gak ada komandanya, gak ada yg memimpin. “Pokoke wong krungu jihad.. jihad… Mbah hasyim.. Mbah hasyim…”. Berduyun-duyun, arek2 Suroboyo sudah keluar rumah semua dan langsung tawur sambil teriak ‘Allahu Akbar’ dan itu berlangsung 27 Oktober.
Mereka bergerak karena seruan jihad Mbah Hasyim itu disiarkan lewat langgar-langgar, masjid-masjid, dan spiker-spiker. Pada 28 Oktober, tentara ikut arus arek2, ikut gelut dengan Inggris. Massa langsung dipimpin tentara. Dalam pertempuran 28 Oktober ini, 1000 lebih tentara Inggris mati dibunuh.
Tapi tentara tidak mau mengakui, karena Indonesia meski sudah merdeka, belum ada yang mengakui. Itu jadi urusan besar tingkat dunia jika ada kabar tentara Indonesia yg bunuh Inggris. Tentara tidak mau ikut campur. Negara belum ada yang mengakui kok sudah klaim bunuh tentara Inggris. Itu semua ikhtiyar arek-arek Suroboyo kabeh.
Pada 29 Oktober pertempuran itu masih terus terjadi. Inggris akhirnya mendatangkan presiden Soekarno dan wakil presiden Mohammad Hatta untuk mendamaikan. Pada 30 Oktober ditandatanganilah kesepakatan damai tidak saling tembak-menembak. Yang tanda tangan Gubernur Jatim juga. Sudah damai, tapi massa kampung tidak mau damai.
Pada 30 Oktober, akhirnya Brigadir Jenderal Mallaby digranat arek-arek Suroboyo. Mati mengenaskan di tangan pemuda Ansor. Ditembak, mobilnya digranat di Jembatan Merah. Sejarah kematian Mallaby ini tidak diakui oleh Inggris. Ada yang menyebut Mallaby mati dibunuh secara licik oleh Indonesia. Aneh, jenderal mati tapi disembunyikan sebabnya karena malu.
Inggris marah betul. Masa negara kolonial kalah. Mereka malu dan bingung. Perang sudah selesai, tapi pasukan Inggris kok diserang, jenderalnya dibunuh. Apa ini maksudnya? “Kalau sampai tanggal 9 Nopember jam 6 sore pembunuh Mallaby tidak diserahkan, dan tanggal itu orang-orang Surabaya yang masih memegang bedil, meriam dst tidak menyerahkan senjata kepada tentara Inggris, maka tanggal 10 Nopember jam 6 pagi Surabaya akan dibombardir lewat darat, laut, dan udara," begitu amuk jenderal tertinggi Inggris.
Datanglah tujuh kapal perang langsung ke Pelabuhan Tanjung Perak. Meriam Inggris sudah diarahkan ke Surabaya. Diturunkan pula meriam Howidser yang khusus untuk menghancurkan bangunan. Satu skuadron pesawat tempur dan pesawat pengebom juga siap dipakai. Surabaya kala itu memang mau dibakar habis karena Inggris marah kepada pembunuh Mallaby.
Pada 9 November jam setengah empat sore, Mbah Hasyim yang baru pulang usai Konferensi Masyumi di Jogja sebagai ketua, mendengar kabar arek-arek Suroboyo diancam Inggris; “Fardhu a'in bagi semua umat Islam yang berada dalam jarak 94 kilo dari Kota Surabaya untuk membela Kota Surabaya”. 94 kilo itu- jarak dibolehkannya solat qoshor.
Wilayah Sidoarjo, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, wilayah Mataraman, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Jombang datang semua karena dalam jarak radius 94 kilo. Dari Kediri, Lirboyo ini datang dipimpin Kyai Mahrus. Seruan Mbah Hasyim langsung disambut luar biasa. Bahkan Cirebon yang lebih dari 500 kilo datang- ke Surabaya ikut seruan jihad PBNU.
Anak-anak kecil bahkan orang-orang dari lintas agama juga ikut perang. Orang Konghucu, Kristen, dan Budha semua ikut jihad. Selain Mallaby, pertempuran di Surabaya menewaskan Brigadir jendral Loder Saimen. Luar biasa pengorbanan arek-arek Surabaya, para Kyai, dan santri. Tapi lihat, apa yg dilakukan pemerintah di kemudian hari kepada para Kyai ini? Dimanipulasi.
Demikian kultweet #dutaislamcom dari *KH. Agus Sunyoto* saat menghadiri bedah buku "Fatwa dan Resolusi Jihad" di Pondok Lirboyo 3 November 2017.
#Menjelang_Hari_Santri
Monggo, bisa disebarluaskan...
Lagu dan Lirik Hari Santri
*Theme Song Hari Santri*
22 Oktober 45
Resolusi jihad panggilan jiwa
Santri dan ulama tetap setia
Berkorban pertahankan indonesia
Saat ini kita telah merdeka
Mari teruskan perjuangan ulama
Berperan aktif dengan dasar pancasila
Nusantara tanggung jawab kita
Reff:
Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari ilahi
Nkri harga mati
Ayo santri ayo santri ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya negara
Jayalah pesantren kita
Mari bersiap kita berangkat
Ke pesantren dengan penuh samangat
Raih cita cita luruskan niat
Mengabdi tuk kemaslahatan umat
Back to reff
***
Jayalah bangsa negara
Jayalah indonesia
Jayalah indonesia
Link:
Audio Lagu Hari Santri 2019
Adio Lagu Resolusi Jihad Hari Santri 2016
CARA MENDAPATKAN DOLLAR DI PAYPAL GRATIS CEPAT 2019
dapatkan dollar dengan mudah
CARA MENDAPATKAN DOLLAR DI PAYPAL GRATIS TERBARU
1. TRAFFICMONSON
2. NEOBUX
3. CLIXSENSE
4. ENCLIX
5. YOUGOV
6. VIEWFRUIT
7. IPANEL ONLINE
8. POIN-WEB
9. CASHPIRATE
10. GRABPOINTS
11. WHAFF PICK
12. LUCKGIFT
13. WEBSITE MENULIS
14. WEBSITE FREELANCER
15. WEBSITE GIVEAWAYS
16. JUAL FOTO
Jumat, 18 Oktober 2019
Nonton Video Dibayar, Ini 5 Rekomendasi Website yang Harus Kamu Kunjungi
Sabtu, 12 Oktober 2019
Kamis, 10 Oktober 2019
Wiranto Diserang di Pandeglang, Kapolsek Terluka Kena Tusukan
Menko Polhukam Wiranto
Jakarta - Menko Polhukam Wiranto diserang di Pandeglang, Banten, oleh seorang pria yang membawa senjata tajam. Kapolsek yang berada di dekat Wiranto terluka.
"Upaya penusukan, tapi kapolsek yang kena," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019).
Belum diketahui pria yang mencoba menusuk Wiranto yang sedang melakukan kunjungan kerja di Pandeglang. Polisi masih mengumpulkan informasi terkini.
Minggu, 06 Oktober 2019
10 Ciri-Ciri Burung Walet, Budidaya dan Potensi Bisnis Sarang Walet
Ciri-Ciri Burung Walet (Collocalia vestita) masih sering dicari oleh orang, bahkan oleh para penggiat Walet sendiri. Sebab, burung ini ternyata punya kemiripan dengan jenis burung lain, sehingga membuat bingung. Padahal kalau sampai salah sangka, yang ada hanya merugi. Sebab, yang memiliki nilai ekonomis tinggi kan hanya burung Walet.
Jenis burung yang sering dianggap Walet adalah burung Sriti dan burung Layang-Layang. Ketiganya memang sangat mirip, apalagi Walet dengan Sriti, yang berada dalam genus yang sama, yakni: Collocalia. Sedangkan burung Layang-Layang sering dianggap sebagai Sriti yang mirip Walet, padahal family dan genusnya saja berbeda.
Memang untuk mengidentifikasi ciri-ciri burung Walet, Sriti dan Layang-Layang butuh pemahaman yang baik mengenai ciri fisik masing-masing. Pengalaman langsung di dunia perburungan ini juga akan membuat makin mahir dalam mengenali. Terutama mereka, para penggiat Walet, pebisnis Walet, yang telah menginvestasikan uangnya ratusan juta hingga milyaran rupiah demi beternak Walet. Tentu saja mereka wajib paham perbedaan ketiganya.
Di bawah ini akan disajikan data perbedaan burung Walet, Sriti dan Layang-Layang berdasarkan klafisikasi ilmiah dan ciri yang khas.
Klasifikasi Ilmiah dan Ciri Khas Burung Walet, Sriti dan Layang-Layang
Dari data di atas terlihat bahwa memang antara Walet, Sriti dan Layang-Layang sama-sama memiliki keunikan dalam membuat sarang, yakni dengan air liurnya. Proses pembuatan sarangnya pun memakan waktu cukup lama, tidak langsung jadi. Nah, sarang burung inilah yang memiliki nilai ekonomis dan menjadi alasan kenapa banyak orang memelihara ketiganya.
Kembali pada Ciri-Ciri Burung Walet, perlu diketahui bahwa jenis sarang Walet lah yang dihargai paling mahal. Per kilogramnya bisa tembus Rp13.000.000. Permintaannya sangat tinggi di pasaran ekspor. Sarang Burung Walet memang pemanfaatannya cukup banyak untuk manusia, terutama di bidang kesehatan dan kosmetik.
Di bawah ini adalah berbagai karakteristik, fakta dan Ciri-Ciri Burung Walet lainnya yang mesti diketahui:
1. Habitat Burung Walet
Burung Walet identik dengan gua, bahwa ia hanya bisa hidup di dalam gua. Namun ternyata pemahaman demikian kurang tepat, sebab Walet ternyata bisa hidup di lingkungan mana saja. Asalkan ia merasa aman dan nyaman. Tidak hanya di gua, sarang Walet pun bisa ditemukan di rumah-rumah kosong manusia tak berpenghuni, di pepohonan di sawah, bahkan di dekat pantai.
Burung Walet menyukai lingkungan yang memiliki ciri-ciri di bawah ini sebagai habitatnya:
- Luas
- Redup cahaya
- Dekat mata air
- Memiliki kemungkinan buat menempelkan sarangnya
- Jauh dari manusia
2. Budidaya Burung Walet
Kemudian, Ciri-Ciri Burung Walet juga terkait dengan budidayanya. Burung ini meskipun tergolong burung liar, namun bisa dibudidaya. Collocalia vestita menjadi salah satu komoditas ternak unggulan di Indonesia. Meskipun potensi bisnis ternak Walet hanya dikenal oleh mereka para pemodal besar. Pasalnya, untuk memulai bisnis Walet butuh uang yang banyak.
3. Membangun Rumah Burung Walet (RBW)
Uang yang banyak itu tentu saja untuk membangun RBW (Rumah Burung Walet) lengkap dengan segala peralatannya. Rumah ini bisa dibuat secara permanen (gedung beton/bata) ataupun secara semi permanen (kayu). Biasanya, RBW dibangun tinggi dan bertingkat.
Ada teknik khusus membangun RBW. Di mana bangunan ini tentu saja berbeda dengan rumah yang dihuni manusia. Masing-masing peternak Walet punya cara tersendiri dalam membangun RBW nya. Sebab, biasanya RBW juga didesain berdasarkan dengan kondisi lingkungan.
4. Suara Panggil dan Inap Burung Walet
Ciri-Ciri Burung Walet selanjutnya adalah mereka akan terpancing bila dipanggil dengan suara-suara tertentu. Rekaman suara pemanggil burung Walet harus disiapkan di RBW. Dipasang dengan speaker dan volume tertentu. Jenis suaranya bermacam-macam. Suara ini pada dasarnya adalah kamuflase atau tiruan dari suara Walet asli.
Jadi seolah-olah di dalam RBW itu memang sudah ada Waletnya, sehingga Walet mau masuk. Memang burung Walet cenderung akan masuk ke dalam RBW yang sudah ada tanda-tanda kehidupan Walet sebelumnya. Kalau benar-benar masih kosong, mereka enggan masuk.
Awal masuk pun tidak langsung bersarang, Namun mereka baru main-main saja dan mengamati. Sambil mengamati terkadang meninggalkan jejak berupa bulu, sedikit liur atau kotorannya. Yang mana jejak ini seringkali membuat para peternak Walet jadi makin optimis bahwa RBW nya bakalan sukses. Untuk mempercepat proses bersarang, tweeter Walet ini pun juga ada yang jenisnya suara inap.
5. Persaingan Antar RBW dan Ciri-Ciri Burung Walet yang Mau Menginap
Ada keunikan dari Ciri-Ciri Burung Walet, bahwa jenis burung ini rupanya sangat selektif dalam memilih RBW. Misalnya di dalam suatu desa terdapat 8 gedung RBW. Itu tidaklah mesti semua gedung bakalan dimasuki oleh burung Walet. Hanya gedung tertentu saja.
Rumah Burung Walet yang dibangun dengan sangat teknis dan budget tinggi pun belum tentu sukses. Masuk tidaknya Walet ke RBW sangat ditentukan oleh banyak hal. Ini adalah hak prerogatif Walet yang susah dicampuri kehendak manusia.
Oleh karena perilaku Walet yang begini, banyak petani atau peternak Walet ini berusaha mati-matian belajar serap ilmu dari para master Walet. Tak sedikit dari mereka yang rela mengeluarkan banyak uang demi bisa mendapatkan resep bangun RBW yang tepat, serta bagaimana mendapatkan suara pemanggil yang mampu menggiring Walet masuk RBW nya. Serta bagaimana sebenarnya suara inap yang tepat, agar Walet yang masuk mau membuat sarang.
Bahkan hal konyol pun terjadi di Kalimantan dan wilayah-wilayah pelosok lain. Banyak pengusaha Walet yang percaya pada klenik. Bahwa agar Walet mau masuk RBW, maka mesti menyediakan sesaji-sesaji tertentu. Dan agar Walet mau bersarang, maka pemilik RBW mesti punya jimat berupa batu keramat.
6. Sarang Burung Walet
Apa yang membuat banyak orang begitu gila menekuni bisnis Walet memang adalah harganya. Seolah tak pernah kenal masa paceklik, harga sarang Walet cenderung stabil tiap tahunnya. Antara Rp7000.000 – Rp13.000.000 per kg. Bahkan di masa lalu, ketika belum banyak muncul peternak Walet, harganya per kilo bisa tembus 30 juta rupiah.
Meskipun Ciri-Ciri Burung Walet menunjukkan bahwa jenis burung ini susah buat ditaklukkan dalam mekanisme ternak. Namun para pengusaha itu tak kenal lelah. Mereka terus-menerus mencoba bisnis ini dan sudah makan asam-garamnya.
7. Jual-Beli Sarang Burung Walet
Tidak seperti perdagangan komoditas lainnya, pemerintah Indonesia sangat selektif dan ketat soal perijinan ekspor sarang burung Walet. Ini pun merupakan permintaan dari negara pengimpor, bahwa kualitas Walet yang masuk ke negara mereka harus benar-benar bagus.
Makanya dalam bisnis Sarang Walet ini pun mengenal grade atau tingkatan. Ada Walet yang bentuknya mangkok dan warnanya putih bersih, ini dijual dengan harga termahal, bisa tembus Rp13.000.000 bahkan lebih. Sedangkan sarang Walet yang sudut atau patahan dijual dengan harga lebih murah kisaran Rp5000.000 hingga Rp8000.000.
Namun perlu diketahui bahwa harga tersebut adalah harga di tingkat petani. Sedangkan para pengekspor menjualnya dengan harga 2-3 kali lipat lebih tinggi dari harga di tingkat petani tersebut. Maka dapat dikatakan bahwa bisnis sarang Walet ini menguntungkan dari tingkat hulu hingga hilir.
Baca Lagi: 15 Cara Budidaya Ikan Koi Mudah, Cepat Panen dan Sukses
8. Tengkulak Sarang Walet
Oleh karena tingginya harga sarang Walet ini, banyak pula orang yang sengaja berprofesi sebagai tengkulak saja. Sebagaimana tengkulak komoditi lain, mereka kerjaannya hanya berburu dan melobi para pengusaha RBW untuk mau menjual sarangnya pada mereka.
Bahkan untuk tingkatan pengusaha Walet besar, dengan RBW banyak dan jumlah produksi sarang banyak, mereka tetap harus menjual sarangnya melalui tengkulak ini. Sebab tengkulak adalah broker yang menghubungkan kepada perusahaan eksportir yang jumlahnya hanya hitungan jari di Indonesia.
Memang, khusus untuk komoditas ekspor sarang Walet ini, pemerintah Indonesia membatasi jumlahnya. Konon eksportirnya di Indonesia hanya ada 2 perusahaan. Yang mana keduanya inilah yang menghandle seluruh urusan ekspor sarang Walet ke luar negeri. Sungguh jumlah yang tak sepadan dengan banyaknya orang yang terlibat dalam rantai hulu-hilir bisnis ini.
9. Ciri-Ciri Sarang Burung Walet Asli
Perlu diketahui pula tentang Ciri-Ciri Burung Walet terkait dengan sarangnya yang asli. Hingga hari ini masih banyak beredar sarang Walet palsu dari Indonesia. Sarang yang dimanipulasi warna putihnya dengan pewarna kimiawi. Inilah yang membuat para importir di luar negeri jadi kecewa dan menuntut pemerintah Indonesia agar makin ketat dalam seleksi sarang Walet.
Ciri-ciri Sarang Burung Walet yang asli adalah memiliki warna yang terang, putih atau agak kecoklatan. Baunya sangat khas, bau burung Walet. Biasanya di sarangnya ini pun banyak menempel bulu-bulu hitam Walet. Bentuknya ada 3 macam: mangkok, sudut atau patahan. Kalau ada sarang mangkok yang warnanya sangat putih dan tidak bau khas, patut dicurigai telah dimanipulasi alias sarangnya palsu.
10. Manfaat Sarang Burung Walet
Ada banyak manfaat yang bisa diambil dari sarang Walet. Ciri-Ciri Burung Walet yang sehat memang akan menghasilkan sarang yang sehat dan bagus pula. Manfaatnya untuk manusia adalah untuk membuat bahan campuran kosmetik yang mampu menghaluskan dan memutihkan kulit.
Selain itu, sarang Walet juga ampuh untuk meningkatkan stamina. Konon juga bisa untuk mencegah kanker. Yang jelas, penggunaan sarang ini banyak di negara-negara maju seperti Jepang, Cina, Amerika dan Eropa. Biasanya yang mengimpor adalah pabrikan farmasi.
Daftar Isi [Sembunyikan]
3. Membangun Rumah Burung Walet (RBW)
4. Suara Panggil dan Inap Burung Walet
5. Persaingan Antar RBW dan Ciri-Ciri Burung Walet yang Mau Menginap
7. Jual-Beli Sarang Burung Walet
9. Ciri-Ciri Sarang Burung Walet Asli
10. Manfaat Sarang Burung Walet
Budidaya Walet Burung Walet Ciri-Ciri Burung Walet Ciri-Ciri Hewan Collocalia vestita Jenis Burung Layang-Layang Rumah Burung Walet Sarang Burung Walet Sriti Ternak Walet Walet